Senin 31 Mar 2025 17:22 WIB

Gara-Gara Trump, Portugal Enggan Beli Jet F-35 Lighting II

Sikap Trump terhadap NATO membuat Portugal meragukan hubungannya dengan perangkat AS.

Jet F-35 Lightning II di pameran Farnborough Air Show di Farnborough, Inggris, Senin, 18 Juli 2022.
Foto: AP/Frank Augstein
Jet F-35 Lightning II di pameran Farnborough Air Show di Farnborough, Inggris, Senin, 18 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Portugal telah menutup harapan suatu hari nanti mereka akan membeli jet F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin. Hal itu memang sebuah langkah yang tidak membatalkan kesepakatan, tetapi justru membakar gagasan yang telah membara selama bertahun-tahun.

Dalam wawancara langsung dengan media Portugal, Publico pada pertenganan Maret 2025, Menteri Pertahanan (Menhan) Portugal Nuno Melo menetapkan aturan: jet generasi kelima bukanlah masa depan Portugal. Dia juga menyinggung kebijakan baru Presiden Donald John Trump di Gedung Putih adalah alasan jelas bagi Portugal bersikap demikian.

Baca Juga

Langkah Portugal itu adalah peringatan keras tentang bagaimana sekutu NATO menimbang kepercayaan AS pada era yang mulai terasa seperti rollercoaster geopolitik. Melo tidak bertele-tele ketika ia mengaitkan keputusan itu dengan keraguan yang lebih luas.

"Posisi Amerika Serikat baru-baru ini memaksa kita untuk mempertimbangkan pilihan terbaik karena prediktabilitas sekutu kita adalah nilai yang lebih besar untuk diperhitungkan," katanya kepada Publico.

Sebenarnya, Portugal tidak menarik diri dari kontrak yang ditandatangani dan tidak pernah ada tanda tangan di garis putus-putus untuk jet F-35. Sikap itu lebih sebagai respons AS dipimpin Trump.

Dilaporkan Bulgarian Military baru-baru ini, dua bulan menjabat pada Maret 2025, gerutuan awal Trump terhadap NATO membuat Portugal meragukan hubungannya dengan perangkat keras AS, yaitu proyek pengembangan F-35. Angkatan Udara Portugal telah mengandalkan baja AS sejak tahun 1990-an ketika membeli 40 unit jet F-16 Fighting Falcons di bawah program Peace Atlantis I dan II.

Jet-jet tersebut, campuran model A/B baru dari pabrik dan pesawat bekas dari cadangan AS, telah menjadi tulang punggung udara Portugal, menerobos angin Atlantik dan mencatat waktu patroli NATO. Perombakan di pertengahan tahun 2010-an membuat mereka tidak menjadi rongsokan, menukar bagian dalam yang berkarat dengan avionik yang lebih tajam, sensor yang lebih baik, dan muatan senjata yang lebih bertenaga.

Baca: Drone Bayraktar TB3 Sukses Luncurkan Rudal Supersonik IHA-122

Saat ini, sekitar 30 jet F-16 tetap beroperasi di Pangkalan Udara Monte Real, Protugal, untuk menjalankan berbagai misi mulai dari pertahanan udara hingga latihan aliansi. Namun, mereka kehabisan waktu karena pada 2030-an, jet tempur Portugal akan mencapai 40 tahun di angkasa. Mendekati tanggal kedaluwarsa, hal itu memaksa Lisabon untuk mengintip cakrawala baru membuka peluang membeli F-35.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement