Selasa 25 Mar 2025 14:35 WIB

Kemenhut: Kebakaran Hutan Masih Jadi Dalang Utama Deforestasi

Kebakaran hutan harus ditangani bersama.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Indonesia jadi salah satu negara penyumbang deforestasi terbanyak.
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Indonesia jadi salah satu negara penyumbang deforestasi terbanyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkap kebakaran hutan masih menjadi faktor utama penyebab deforestasi atau penurunan jumlah hutan di Tanah Air.

Dari pemantauan untuk periode tahun 2024, deforestasi bruto di angka 216.200 hektare (ha). Sedangkan tindakan reforestasi atau penanaman kembali yang sudah dilakukan hanya 40.800 ha. Dengan begitu, deforestasi neto sebanyak 175.400 ha pada 2024.

Baca Juga

"Setelah kami kirim ground check, mengecek data di penafsiran dengan tingkat lapangan, sebagian besar deforestasi ini disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan, sekitar 10 persen dari total deforestasi," kata Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kemenhut Agus Budi Santosa kepada wartawan pada Senin (24/3/2025).

Kemenhut tak menutup mata mengenai faktor lain yang dinilai berkontribusi terhadap deforestasi.

"Perambahan hutan dan aktivitas illegal logging juga menjadi faktor utama hilangnya tutupan hutan," ujar Agus.

Kemenhut mencatat tren deforestasi sepanjang 2024 menampilkan peningkatan ketimbang tahun sebelumnya. Tapi Kemenhut mengklaim tingkat deforestasi terbilang lebih rendah daripada rata-rata dalam sedekade belakangan.

Mayoritas deforestasi bruto terjadi di hutan sekunder dengan luas mencapai 200.600 ha atau 92,8 persen dari total deforestasi. Dari jumlah tersebut, 69,3 persen terjadi di dalam kawasan hutan, sementara sisanya berada di luar kawasan hutan.

Untuk menekan angka deforestasi, Kemenhut menindaklanjuti deforestasi dengan program reforestasi lewat rehabilitasi hutan dan lahan dengan total luas 217.900 ha. Rinciannya, 71.300 ha terletak di dalam kawasan hutan dan 146.600 ha di luar kawasan hutan. Program tersebut didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber lainnya di luar APBN.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement