REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Militer Yaman mengutuk agresi mematikan Amerika Serikat ke Yaman dalam mendukung Israel. Mereka bersumpah akan menghukum rezim kriminal dengan cara yang 'menyakitkan'.
Kecaman itu disampaikan Yaman pada Ahad, sehari setelah AS melancarkan serangan militer besar-besaran di Ibu Kota Sana'a dan di sejumlah provinsi lainnya yakni Sa'ada, Dhamar, Hajjah, dan al-Bayda.
Sedikitnya 50 orang, yang mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan udara dan laut ke Yaman yang diperintahkan Presiden AS Donald Trump.
Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan penargetan warga sipil membuktikan kegagalan AS dalam konfrontasi. Agresi tersebut tidak akan menghalangi rakyat Yaman dalam mendukung Gaza, melainkan meningkatkan eskalasi.
"Hukuman untuk para agresor yang melawan Yaman akan dieksekusi secara profesional dan menyakitkan," demikian peringatan dari dewan tersebut.
Pada Sabtu, AS melancarkan serangan udara terhadap Yaman lantaran negara Arab tersebut telah berjanji akan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, yang melintasi Laut Merah dan Laut Arab, sebagai balasan atas pengepungan rezim Zionis terhadap Jalur Gaza.
Serangan AS berlangsung pada Sabtu malam. Saluran TV Al-Masirah Yaman melaporkan bahwa serangan tersebut menghantam lingkungan permukiman di wilayah utara Sana'a.
View this post on Instagram
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook