Selasa 18 Mar 2025 15:49 WIB

Houthi Kembali Serang Kapal Induk AS Harry Truman, Tga Kali dalam 48 Jam

Houthi sebelumnya mengeklaim Kapal Induk AS telah mundur ke bagian terjauh Laut Merah

Kelompok pendukung Houhti.
Foto: AP
Kelompok pendukung Houhti.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Gerakan Yaman Anshar Allah, yang juga dikenal sebagai Houthi, melancarkan serangan ketiga terhadap kapal induk AS Harry Truman di Laut Merah dalam 48 jam terakhir. Demikian juru bicara militer Houthi Yahya Saree, Selasa.

"Sebagai tanggapan atas agresi brutal terhadap negara kami, pasukan bersenjata Yaman menyerang kapal induk AS Harry Truman di Laut Merah bagian utara untuk ketiga kali, dengan mengerahkan dua rudal jelajah dan dua pesawat tanpa awak. Kapal AS tersebut diserang dengan satu rudal dan empat drone," kata Saree di X.

Baca Juga

Serangan tersebut, menurut Jubir Houthi, menandai gempuran ketiga dalam 48 jam terakhir. Kelompok Houthi mengeklaim bahwa serangan mereka sebelumnya telah memaksa kapal induk AS mundur ke bagian terjauh di Laut Merah.

Sementara itu, Dewan Politik Houthi mengecam dilanjutkannya kembali serangan udara Israel di Jalur Gaza, seraya mengatakan bahwa rakyat Yaman tidak akan berhenti mendukung rakyat Palestina.

Selama akhir pekan, AS melancarkan puluhan serangan terhadap wilayah utara dan tengah Yaman yang dikuasai Houthi, termasuk ibu kota Sanaa. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai hampir 100 orang, kata Houthi. Gerakan ini membalas aksi militer AS itu dengan menyerang kapal induk Harry S. Truman dan kapal perang lainnya di Laut Merah dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

Sebelumnya pada Selasa, IDF mengatakan mereka melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza. Jumlah korban tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza itu telah meningkat menjadi 310 orang, dan ratusan orang lainnya terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement