Senin 17 Mar 2025 14:54 WIB

Nihil Gelar di All England 2025, Ini Komentar Kabid Binpres PBSI Eng Hian

Indonesia merebut dua gelar dari All England tahun lalu.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
Foto: dok PBSI
Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil mengecewakan ditorehkan pebulu tangkis Indonesia di All England 2025. Mengirim sebelas wakil, Indonesia pulang tanpa gelar juara. Satu-satunya wakil Indonesia yang lolos ke final, ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana tak bisa berjaya.

Dalam turnamen BWF World Tour Super 1000 dengan total hadiah 1,45 juta dolar AS itu, Leo/Bagas kalah dua gim langsung 19-21, 19-21 dari wakil Korea Selatan Kim Won-ho/Seo Seung-jae.

Baca Juga

Hasil ini jauh lebih buruk dari tahun lalu ketika Indonesia meraih dua gelar juara melalui Jonatan Christie yang di final menang atas rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting. Satu gelar lagi didapatkan oleh ganda putra Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto.

Ini juga kali pertama sejak All England tahun 2017 ganda putra Indonesia tidak jadi juara. Sejak 2017 hingga 2024, ganda putra Indonesia selalu naik podium tertinggi, kecuali pada 2021 di mana semua wakil Indonesia dipulangkan karena Covid-19.

Walaupun tidak sesuai harapan, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pelatnas PBSI Eng Hian justru menilai hasil All England 2025 bukan hasil yang mengecewakan. Ia merujuk pada progres Leo/Bagas sebagai pasangan baru yang berhasil menembus runner up.

“Tentunya kita tetap harus apresiasi dan evaluasi apa yang menjadi kekurangan dan harus diperbaiki oleh pelatih untuk ke depannya," ujar Eng Hian dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (17/3/2025).

Eng Hian menambahkan, untuk sektor yang lainnya, walaupun hasilnya belum sesuai harapan, tetapi perjuangan dan proses perkembangan atlet-atlet Pelatnas juga dinilai tidak mengecewakan.

"Kita patut memberikan apresiasi untuk semua hasil yang dicapai dan kerja keras mereka. Lawan juga tidak mudah mengalahkan mereka," ujar Eng Hian.

Setelah All England, tour Eropa akan berlanjut ke Swiss Open 2025 yang merupakan rangkaian turnamen BWF World Tour Super 300 dan akan berlangsung di St.Jakobshalle Basel Swiss pada tanggal 18-23 Maret dengan total hadiah 250 dolar AS.

Eng Hian berharap atlet-atlet Indonesia mendapatkan hasil yang lebih baik mengingat Swiss Open mempunyai level yang lebih rendah dari All England. Meskipun ada sejumlah pemain top, tapi tingkat persaingannya masih di bawah.

"Tentunya ini juga bisa menjadi tantangan buat pemain-pemain kita untuk membuktikan dan tentunya juga buat prestasi mereka sendiri kalau mereka bisa mendapatkan gelar di Swiss," kata Eng Hian.

Indonesia tidak mengirim pemain tunggal putra pada turnamen ini. Sebab untuk level di bawah, pemain unggulan Indonesia sudah dikirim ke German Open, Orleans Masters, dan China Masters.

"Untuk Jojo (Jonatan Christie) sendiri memang diputuskan untuk tidak lanjut ke level super 300 karena memang untuk top committed player sudah harus fokus di turnamen yang diwajibkan ikut oleh BWF,” kata Eng Hian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton World Federation (@bwf.official)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement