Senin 17 Mar 2025 06:23 WIB

Leo/Bagas Akui Keunggulan Kim/Seo di Final All England, Bertekad Lebih Baik di Swiss Open

Indonesia tanpa gelar di All England 2025.

Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
Foto: dok PBSI
Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana mengakui keunggulan lawan mereka Kim Won-ho/Seo Seung-jae pada final All England 2025. Kim/Seo tampil sebagai juara usai mengalahkan Leo/Bagas pada final di Utilita Arena, Birmingham, Senin (17/3/2025) dini hari WIB.

“Kim/Seo bermain sangat in hari ini, sangat cepat dan rapat. Sergapan mereka membuat kami kewalahan. Kami pastinya tidak puas dengan hasil ini, kami mau lebih dan lebih lagi. Jangan down karena ini bukan hasil yang jelek,” kata Leo dalam keterangan media PBSI.

Baca Juga

Bagas menambahkan, mereka harus melakukan evaluasi agar bisa tampil lebih baik ke depannya. Dalam final kali ini, Leo/Bagas kerap membuat kesalahan sendiri yang berujung bertambahnya angka musuh. Selain pengembalian yang keluar atau menyangkut di net, kekeliruan menempatkan shuttlecock menjadi petaka. Sebab, Kim/Seo dengan mudah menghabisinya.

“Ke depan kami harus mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri,” kata Bagas menambahkan.

Mereka mengambil pelajaran berharga dari hasil runner-up di All England 2025 untuk mempersiapkan diri menghadapi Swiss Open, 18-23 Maret 2025.

“Setelah ini kami mau langsung fokus ke Swiss Open,” ujar Leo.

Mereka menilai pengalaman bertanding melawan pasangan Korea Selatan itu memberikan banyak evaluasi yang bisa diterapkan pada turnamen selanjutnya yang akan mereka ikuti dalam kalender BWF World Tour.

“Alhamdulillah bisa sampai ke final tapi memang tidak mudah di partai tadi. Kami sudah berusaha, sempat tertinggal jauh di gim pertama tapi bisa mengejar dengan memperbaiki permainan dan memperkuat komunikasi,” ujar Leo.

Leo pun mengakui keunggulan lawan yang tampil sangat solid sejak awal laga. Sementara, Bagas menyoroti ketangguhan pertahanan pasangan Korea yang sulit ditembus.

“Mereka juga sangat sulit dimatikan, beberapa kali bola tanggung mereka bisa mengembalikan walaupun dalam posisi yang sudah sulit,” kata Bagas.

Dengan hasil ini, Indonesia gagal mendapatkan gelar juara karena Leo/Bagas satu-satunya wakil yang berlaga di final All England.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement