Rabu 12 Mar 2025 12:07 WIB

Pengangkatan CASN Ditunda Oktober, Ombudsman: Jadi Pengangguran Sementara

Pemerintah perlu memikirkan pendekatan solutif untuk mengatasi penundaan berlarut.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erik Purnama Putra
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kemenlu di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 formasi Kemenlu di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ombudsman RI telah menerima pengaduan mengenai tertundanya pengangkatan peserta yang lulus seleksi calon aparatur sipil negara tahun anggaran (CASN TA) 2024. Ombudsman memandang, langkah itu dapat mengganggu pelayanan terhadap masyarakat.

Komisioner Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng menilai, penundaan pengangkatan CASN TA 2024 berdampak terhadap pelayanan publik. Dia menyebut, pengangkatan CASN yang diundur menjadi Oktober 2025, berkaitan dengan efektivitas pelayanan publik.

Baca Juga

"CASN sebagai motor birokrasi sangat penting dalam peningkatan pelayanan publik di instansinya masing-masing. Ribuan CASN tenaga kesehatan di suatu daerah yang belum diangkat dalam kurun waktu yang cukup lama akab berakibat terganggunya layanan kesehatan," kata Robert di Jakarta pada Rabu (12/3/2025).

Karena itu, Robert mendorong pemerintah perlu mengukur unsur kerugian publik akibat penundaan TMT tersebut. Selain dampak terhadap pelaksanaan layanan publik, sambung dia, juga ada potensi malaadministrasi pelayanan bidang kepegawaian.

"Untuk itu, pemerintah perlu memikirkan pendekatan solutif untuk mengatasi penundaan berlarut pengangkatan seperti upaya ganti rugi, pendekatan khusus pemerintah ke tempat kerja sebelumnya, dan opsi-opsi lainnya," ujar Robert.

Ombudsman juga meminta pemerintah menyampaikan informasi secara transparan terkait alasan penundaan pengangkatan CASN TA 2024. Menurut Robert, kepastian informasi akan membantu peserta untuk menyiapkan langkah antisipatif agar tidak terganggu kondisi perekonomiannya serta tidak terjebak dalam situasi yang tidak pasti saat masa tunggu.

Pasalnya, para CASN berpotensi menjadi pengangguran sementara. Robet menyebut, berikutnya sebagai exit strategy, pemerintah mesti menyusun skema penyelesaian melalui mekanisme pengangkatan CASN TA 2024 secara bertahap bagi instansi yang sudah siap secara administratif dan finansial.

"Sebanyak 207 dari 602 instansi meminta penundaan pengangkatan dengan alasan penataan formasi, pembaharuan administrasi, dan sebagainya. Kemenpan-RB maupun BKN wajib memastikan bahwa 395 instansi yang sudah siap untuk segera melakukan pengangkatan terhadap para CASN yang telah lulus tanpa harus dilakukan sekaligus (serentak)," ucap Robert.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement