Kamis 06 Mar 2025 15:40 WIB

Menteri Segel Empat Tempat Wisata Langgar Aturan di Kawasan Puncak

Keempat bangunan itu telah berkontribusi menyebabkan banjir di Jakarta dan Bekasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin penyegelan empat tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025).
Foto: Antara/M Fikri Setiawan
Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin penyegelan empat tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, hingga Bupati Bogor Rudy Susmanto menyegel empat tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis (6/3/2025). Semua tempat wisata itu melanggar alih fungsi lahan.

"Dalam rangka kami dari LH dapat aduan masyarakat begitu banyak dan juga dampak banjir yang terjadi luar biasa dalam rangka juga menegakkan aturan hukum Undang-Undang berlaku," kata Zulhas usai melakukan penyegelan di lokasi.

Baca Juga

Adapun lokasi yang disegel yang pertama yakni Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas dan Eiger Adventure Land. "Empat hari ini, besok mungkin nambah lagi," ujar Zulhas.

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq menyampaika, terdapat indikasi adanya pelanggaran pidana yang dilakukan dalam pembangunan empat wisata uang disegel. Pihaknya akan melakukan pendalaman dengan tahapan penyidikan.

"Jadi indikasi pidananya sudah ada. Jadi kami akan menuntut dua hal terkait dengan semua tenant yang disita oleh pak Menko dan pak Gubernur," kata Hanif.

Berdasarkan hasil kajian, keempat bangunan itu telah berkontribusi menyebabkan banjir di Jakarta dan Bekasi dengan kerugian material yang cukup besar dan satu korban jiwa. Sehingga, kata Hanif, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan memintanya untuk melakukan analisis secara detail terkait dengan penggunaan lahannya.

"Ini pemerintah pusat tidak boleh diam, kita harus mengambil langkah-langkah serius dan ini kejadian ini sudah berulang ulang, artinya alam telah mengkalibrasi bahwa kalau kita berbuat seperti ini terus bencana di hulu di hilir cukup besar," ujar Hanif.

Menurut Hanif, penyegelan itu sedianya akan terus berlanjut di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Mulai dari kawasan hulu di Puncak hingga hilir di wilayah Jakarta.

"Kita di segmen satu dari DAS Ciliwung. Nah, segmen hulu ini ada di Kabupaten Bogor kemudian, segmen ke dua ada di Kota Bogor, segmen tiganya Kabupaten lagi, segmen empatnya Depok, segmen lima dan enemnya di Daerah Khusus Jakarta," terang Hanif.

Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan akan mengembalikan alam di wilayahnya seperti semula sesuai dengan penataan ruang. Hal itu demi menyelamatkan warga Jabar dan Jakarta dari banjir bandang.

"Untuk itu juga kami akan berkoordinasi dengan Gubernur Jakarta (Pramono Anung) untuk membicarakan ini karena Jawa Barat itu palang pintunya Jakarta dan paling utamanya warga di Jakarta, jangan lagi bangun bangunan villa dan sejenisnya di Puncak," ucap Dedi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement