Selasa 04 Mar 2025 18:41 WIB

Gubernur Pramono Instruksikan Pintu Air Manggarai Dibuka!

Pembukaan Pintu Air Manggara agar banjir di sejumlah daerah di Jakarta berkurang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas menggunakan alat berat mengangkut sampah yang terbawa aliran Sungai Ciliwung di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menggunakan alat berat mengangkut sampah yang terbawa aliran Sungai Ciliwung di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membuka Pintu Air Manggarai, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2025), demi mengurangi beban air. Sehingga banjir di sejumlah daerah di Jakarta dapat berkurang.

"Jadi, yang kita buka yang ke arah (Sungai) Ciliwung Lama, dioperasikan satu pintu dibuka penuh setinggi 175 cm," ujar dia saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Selasa sore WIB.

Baca Juga

Pada Selasa sore WIB, tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai, mencapai 850 sentimeter (cm) atau masuk kategori siaga dua. Karena itu, Pramono meminta, Pintu Air Manggarai dibuka, agar air yang masuk tidak lebih banyak ke wilayah Ciliwung bagian timur karena saat ini beban air di sana cukup tinggi.

Selain itu, Pramono juga menginstruksikan pintu air yang mengarah ke Kanal Banjir Barat (KBB) dibuka setinggi 800 cm, serta pintu ke arah Masjid Istiqlal. "Ke arah Kanal Banjir Barat dioperasikan tiga pintu dibuka setinggi 800 cm. Kemudian air ke Istiqlal dioperasikan dua pintu dan untuk itu dijaga dan kami menjamin Istiqlal tidak akan banjir," jelas dia.

Apabila dibutuhkan, pintu air lainnya yang mengarah ke objek-objek vital untuk juga dibuka secara perlahan. Namun, Pramono menjamin hal itu tak akan menimbulkan banjir di daerah-daerah strategis Jakarta.

"Kalau memang nanti masih seperti ini terus (permukaan air tinggi) maka pintu air yang sensitif kami buka pelan-pelan. Tapi kami jamin tidak akan menimbulkan banjir di daerah-daerah strategis Jakarta," ujar Pramono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement