Rabu 26 Feb 2025 19:53 WIB

HIMMA Universitas Nusa Mandiri Beri Edukasi Investasi Saham

Mahasiswa dibeli bekal strategi yang tepat dalam berinvestasi saham.

Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) melalui Divisi Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Mahasiswa Bina Mahasiswa (MBM) bertajuk Investasi
Foto: universitas nusa mandiri
Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) melalui Divisi Pendidikan menyelenggarakan kegiatan Mahasiswa Bina Mahasiswa (MBM) bertajuk Investasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) melalui Divisi Pendidikan menggelar acara Mahasiswa Bina Mahasiswa (MBM) dengan tema investasi bertajuk 'Meningkatkan Pemahaman dan Strategi dalam Berinvestasi Saham'. Kegiatan ini berlangsung Jumat, 31 Januari 2025, di Universitas Nusa Mandiri (UNM) Kampus Margonda.

Acara ini menghadirkan Gold Friend Teosius Simaremare, yang akrab disapa Teo. Ia merupakan seorang Young Trader sekaligus mahasiswa Program Studi Manajemen yang telah berkecimpung di dunia investasi saham selama empat tahun.

Ketua Pelaksana kegiatan Putri Sonia mengatakan kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan strategi investasi yang penting untuk masa depan agar menjadi generasi yang melek finansial.

Ia menegaskan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai investasi saham. Selain itu, bisa membekali mahasiswa dengan strategi yang tepat dalam berinvestasi.

“Dengan semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia, literasi keuangan yang baik merupakan kunci utama bagi generasi muda dalam mengelola keuangan mereka di masa depan,” kata Putri Sonia, melalui siaran pers Selasa (26/2/2025).

Sementara itu, narasumber Teo menuturkan bagaimana mekanisme perdagangan saham termasuk jam oprasional bursa, serta dasar-dasar investasi saham. Seperti pengertian investasi saham, jenis saham, strategi investasi saham, resiko dan keuntungan, serta tips dan trik cara membeli saham.

“Jika ingin mencari saham untuk pertumbuhan jangka panjang pantau kuartal kedepan. Jika ingin investasi yang lebih stabil dalam waktu dekat liat dari laba yang dicetak perusahaan. Perhatikan faktor lain yang mempengaruhi naik dan turunnya saham,” kata Teo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement