REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Teknologi terapi sel punca (stem cell) kini semakin mudah diakses di Indonesia. Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking resmi menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman untuk menghadirkan layanan stem cell berkualitas tinggi bagi anggota pertahanan negara dan masyarakat luas. Kolaborasi ini juga mencakup penyimpanan tali pusat bayi baru lahir, membuka peluang lebih besar bagi pemanfaatan teknologi regeneratif di masa depan.
Penandatanganan kerja sama ini berlangsung di Vinski Tower, Jakarta, pada Jumat, 21 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Kepala Rumah Sakit, Kolonel Ckm DR. dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS, serta Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, yang dikenal sebagai pakar sel punca terkemuka dan Presiden World Council of Stem Cell di Geneva, Swiss.
Teknologi Medis Modern di RSPPN
Sebagai rumah sakit modern dengan 26 lantai, RSPPN terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan dengan teknologi canggih. DR. dr. Markus Wibowo, Sp.OT., MARS, menegaskan bahwa kehadiran terapi stem cell di RSPPN merupakan langkah maju dalam mendukung kesehatan anggota pertahanan negara dan masyarakat. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan akses ke teknologi medis terbaik, tanpa harus pergi ke luar negeri," ujarnya.
Teknologi sel punca terbukti memiliki manfaat dalam penyembuhan lebih dari 80 jenis penyakit, termasuk stroke, diabetes, Alzheimer, Parkinson, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya. Dengan layanan ini, pasien dapat menjalani terapi regeneratif tanpa harus mencari pengobatan ke luar negeri.