Kamis 20 Feb 2025 01:00 WIB

Ini Konstruksi Kasus Korupsi yang Menjerat Wali Kota Semarang Hevearita Jadi Tersangka

Mbak Ita terjerat perkara dugaan korupsi di pemerintahan Semarang.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Tersangka Walikota Semarang periode 2023-2024, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan suaminya yang juga merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri mengenakan rompi tahanan saat dihadirkan dalam konferensi pers pengumunan penahan tersangka di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (19/2/2025).  KPK resmi menahan Hevearita Gunaryanti Rahayu dan suaminya Alwin dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tahun 2023-2024, dugaan pemotongan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang dan dugaan penerimaan gratifikasi pada tahun 2023-2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tersangka Walikota Semarang periode 2023-2024, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan suaminya yang juga merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri mengenakan rompi tahanan saat dihadirkan dalam konferensi pers pengumunan penahan tersangka di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (19/2/2025). KPK resmi menahan Hevearita Gunaryanti Rahayu dan suaminya Alwin dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tahun 2023-2024, dugaan pemotongan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang dan dugaan penerimaan gratifikasi pada tahun 2023-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (19/2/2025). Mbak Ita terjerat perkara dugaan korupsi di pemerintahan Semarang.

Suami Mbak Ita, Alwin Basri turut bernasib sama. Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah itu disangkakan dengan perkara yang sama dengan istrinya.

Baca Juga

Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo mengungkapkan pasangan itu menyabet fee dari proyek pembuatan meja dan kursi di Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun anggaran 2023.

"Sejak HGR dan AB, telah menerima sejumlah uang dari fee atas pengadaan meja dan kursi pabrikan SD pada Dinas Pendidikan Kota Semarang tahun anggaran 2023. Pengaturan proyek dari Bappenda Semarang," kata Ibnu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu (19/2/2025).

Ibnu menjelaskan kasus ini bermula pada November 2022. Saat itu Mbak Ita dan Alwin mengumpulkan Sekretaris Daerah (sekda) dan semua Kepala Dinas Pemkot Semarang di rumahnya seusai dilantik jadi Wali Kota Semarang. Di saat itulah Mbak Ita dan suaminya meminta semua anak buahnya mematuhi semua perintahnya.

Kemudian, Alwi memperkenalkan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang berinisial M dengan Direktur PT Deka Sari Perkasa berinisial RUD pada 17 Desember 2022.

"Memerintahkan M untuk menunjuk PT tersebut menjadi penyedia pengadaan meja kursi yang akan dianggarkan dalam APBD-P 2023," ucap Ibnu.

In Picture: Kenakan Rompi Oranye KPK, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Alwin Basri Resmi Ditahan

photo
Tersangka Wali Kota Semarang periode 2023-2024, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan suaminya yang juga merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri mengenakan rompi tahanan saat dihadirkan dalam konferensi pers pengumunan penahan tersangka di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (Republika/Thoudy Badai)

  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement