Ahad 16 Feb 2025 16:24 WIB

Ini Pesan Pramono-Rano untuk Pendukungnya pada Hari Pelantikan 20 Februari

Pramono-Rano segera memimpin Jakarta dalam beberapa hari ke depan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno berpelukan dalam acara syukuran kemenangan dalam Pilkada Jakarta di Rumah Bersama Relawan (RBR) Mas Pram-Bang Doel, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno berpelukan dalam acara syukuran kemenangan dalam Pilkada Jakarta di Rumah Bersama Relawan (RBR) Mas Pram-Bang Doel, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramono Anung dan Rano Karno segera memimpin Jakarta dalam beberapa hari ke depan. Rencananya, gubernur dan wakil gubernur terpilih Jakarta akan dilantik pada Kamis (20/2/2025).

Wakil gubernur terpilih Jakarta Rano Karno mengatakan, pelantikan akan dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto. Usai dilantik, ia bersama Pramono akan bergegas ke Balai Kota Jakarta untuk melakukan serah terima jabatan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.

Baca Juga

"Pak Gubernur sudah bilang kami tak perlu arak-arakan. Mungkin setelah pelantikan di Istana, kami ke Balai Kota sertijab, setelah itu paripurna di DPRD. Enggak perlu ada arak-arakan," kata Rano, yang juga akrab dipanggil Bang Doel itu, Ahad (16/2/2025).

Ia mengatakan, pihaknya akan langsung bekerja pada hari pertama bekerja. Ia bersama Pramono mengaku akan langsung memanggil seluru satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memberikan arahan. "Hari pertama tentu kita akan bekerja. Tentu kami akan panggil semua SKPD supaya kita paham," kata dia.

Bang Doel mengungkapkan, pihaknya juga telah membentuk tim transisi untuk melakukan persiapan jelang pelantikan. Menurut dia, tim transisi itu sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta agar seluruh jajaran paham tugas yang akan dilakukan setelah dirinya dilantik.

"Jadi, semua kedinasan sudah paham maksud dan tujuan Pak Gubernur dan saya apa, 100 hari kerja apa, kalau mereka tidak bisa mengikuti, kita tinggal, lihat evaluasi selanjutnya," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement