Rabu 29 Jan 2025 10:28 WIB

Kartu Merah Kontroversial Dicabut, Lewis-Skelly Bisa Kembali Perkuat Arsenal

Myles Lewis-Skelly dikartu merah saat memperkuat Arsenal melawan Wolves.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Myles Lewis-Skelly dari Arsenal melanggar Matt Doherty dari Wolverhampton Wanderers yang menyebabkan kartu merah selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Sabtu 25 Januari 2025.
Foto: Nick Potts/PA via AP
Myles Lewis-Skelly dari Arsenal melanggar Matt Doherty dari Wolverhampton Wanderers yang menyebabkan kartu merah selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris di Stadion Molineux, Wolverhampton, Inggris, Sabtu 25 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Myles Lewis-Skelly dari Arsenal kini diperbolehkan bermain membela timnya untuk tiga pertandingan berikutnya. Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) membatalkan kartu merah yang diterimanya dalam kemenangan 1-0 kandang Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Sabtu (25/1/2025) lalu.

Wasit Michael Oliver mengeluarkan Lewis-Skelly karena menjegal Matt Doherty di tepi kotak penalti Wolves saat tim tuan rumah mencoba melakukan serangan balik sebelum turun minum. Ia langsung diganjar kartu merah.

 

Keputusan itu juga dikuatkan oleh VAR, tetapi Arsenal mengajukan banding. Komisi Independen menyetujui banding Arsenal, menilai pengusiran Lewis-Skelly keliru, kemudian mencabut larangan bermainnya selama tiga pertandingan.

 

Liga Primer mengatakan kartu merah itu telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh VAR yang menganggap tantangan Lewis-Skelly sebagai "permainan pelanggaran serius".

 

Pemain berusia 18 tahun itu sebelumnya akan absen dalam pertandingan liga melawan Manchester City dan Leicester City. Ia juga harus menjadi penonton pada leg kedua semifinal Piala Liga Inggris melawan Newcastle United. Namun putusan FA menghapusnya.

 

Keputusan untuk memberikan kartu merah kepada remaja tersebut dikritik oleh para penggemar dan pakar. Wasit Oliver juga menerima ancaman dan pelecehan yang mendorong dilakukannya penyelidikan polisi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya