Selasa 28 Jan 2025 15:04 WIB

DeepSeek Picu Nvidia Kehilangan Kapitalisasi Rp 324 Triliun dalam Sehari

Raksasa teknologi AS bertumbangan usai hadirnya perusahaan rintisan China, DeepSeek.

CEO Nvidia Jensen Huang.
Foto: EPA-EFE/SHAWN THEW
CEO Nvidia Jensen Huang.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Raksasa chip Amerika Serikat (AS), Nvidia mengalami kerugian besar pada perdagangan Senin (27/1/2025), sebagaimana dilaporkan New York Post. Hal itu setelah perusahaan rintisan asal China, DeepSeek menjungkirbalikkan sektor teknologi berkat karya terbarunya di bidang artificial intelligence (AI). 

Kehadiran DeepSeek menimbulkan kerugian besar hingga membuat CEO Nvidia Jensen Huang kehilangan lebih dari 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 324 triliun nilai kapitalisasi perusahaan dalam perdagangan satu hari. DeepSeek merupakan perusahaan rintisan asal Hangzhou, China yang didirikan oleh Liang Wenfeng melalui perusahaan berbasis AI, High-Flyer pada 2023.

Baca: Angkatan Bersenjata Jepang Pesan 17 Unit Helikopter CH-47 Chinook

DeepSeek mengatakan, mereka membangun model AI barunya hanya dalam waktu dua bulan dengan biaya kurang dari 6 juta dolar AS atau sekitar Rp 97 miliar. Dengan nilai investasi jauh lebih murah, perusahaan tersebut meluncurkan aplikasi yang mampu menyaingi ChatGPT.

Angka investasi DeepSeek merupakan sebagian kecil dari biaya pelatihan para pesaingnya di AS. Nilai plus produk DeepSeek adalah tanpa akses ke chip komputer Nvidia yang canggih dan mahal, yang tunduk pada kontrol ekspor pemerintah AS.

Baca: Bangladesh Tertarik Pesawat Tempur JF-17 Produksi Pakistan

Saham Nvidia anjlok hampir 17 persen karena pasar memperhitungkan kemungkinan, pemasok chip AI terbesar di dunia itu akan menghadapi permintaan yang lebih rendah karena model-model lain menjadi lebih efisien. Penjualan tersebut menghapus kapitalisasi pasar Nvidia sebesar 589 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9.553 triliun.

Nilai penurunan perusahaan tersebut menjadi yang terbesar dalam satu hari dalam sejarah pasar saham AS, menurut Bloomberg. Nvidia telah memegang rekor setelah penurunan perdagangan 9 persen pada September 2024, hingga menyebabkan nilainya di kisaran 279 miliar dolar AS atau sekitar Rp 4.527 triliun menguap.

Nvidia meremehkan risiko terhadap bisnisnya dalam sebuah pernyataan, menyebut DeepSeek sebagai "kemajuan AI yang luar biasa" dan mencatat bahwa produk-produknya masih penting untuk menjalankan model-model AI.

Baca: UCAV Bayraktar TB3 Uji Terbang Pertama Bawa Bom Berpemandu Laser

"Karya DeepSeek menggambarkan bagaimana model-model baru dapat dibuat menggunakan teknik itu, memanfaatkan model-model yang tersedia secara luas dan komputasi yang sepenuhnya mematuhi kontrol ekspor," kata Nvidia dalam sebuah pernyataan.

"Inferensi memerlukan sejumlah besar GPU NVIDIA dan jaringan berkinerja tinggi." Kekayaan bersih pribadi Huang juga terpukul besar, anjlok 20,8 miliar dolar AS menjadi 103,6 miliar dolar AS, penurunan lebih dari 16 persen sejak awal hari, menurut Forbes.

Pemain AI besar lainnya juga terpukul dalam aksi jual tersebut. Indeks Nasdaq yang sarat teknologi merosot 3,1 persen atau 612 poin.

Induk perusahaan Google, Alphabet, yang telah banyak berinvestasi dalam pengembangan AI di bawah CEO Sundar Pichai, ditutup 4 persen lebih rendah. Hal itu membuat perusahaan kehilangan nilai pasar yang setara 99 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.606 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement