REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Metro Jaya ikut melakukan pembongkaran pagar laut yang ada di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka pun terjun membongkar pagar ilegal yang tertancap di Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji pada Senin (27/1/2025).
"Kita melaksanakan kegiatan patroli di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan dilanjutkan pencabutan pagar laut," kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Patroli Polairud Polda Metro Jaya Kompol Fredy Yudha Satria saat memimpin apel di Polair Polda Metro Jaya, Jakarta Utara, Senin.
Terdapat 16 personel yang dikerahkan untuk melaksanakan pembongkaran bambu pagar laut. "Tolong pagar laut atau bambu-bambu dicabut atau diambil untuk kita amankan. Nanti pelaksana tolong menggunakan alat yang telah disiapkan berikut pelampung, tali dan lainnya," kata Fredy.
Dia juga mengimbau kepada para personel untuk tetap menjaga keselamatan dan menjalankan tugas dengan hati-hati. "Tolong laksanakan dengan maksimal, ikhlas dan hati-hati untuk kegiatan yang dilaksanakan," ucap Fredy.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pagar laut yang terbuat dari bambu ini mulai dicabut oleh Ditpolairud Polda Metro Jaya sejak enam hari lalu. Hal itu merespons ajakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk membongkar pagar laut ilegal di pesisir Banten.
Menteri Trenggono saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1), menyampaikan, pembongkaran pagar laut tersebut telah dilakukan sejak Rabu (22/1/2025) bersama TNI AL dan instansi terkait lainnya. Dia menegaskan, pembongkaran akan terus dilanjutkan hingga selesai sepanjang 30,16 kilometer (km).
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid mengungkapkan sekitar 50 sertifikat hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, telah diselesaikan dengan pembatalan.
"Banyak bidang. Akan tetapi, yang jelas belum semua karena proses itu kami lakukan satu per satu. Jadi, belum tahu ada berapa itu, yang jelas hari ini ada 50-an," kata Nusron di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (24/1/2025).