Selasa 21 Jan 2025 12:25 WIB

Mabuk Hingga Tantang Berkelahi, Pria di Bantul DIY Tewas

Korban mengalami sejumlah luka akibat terkena sabetan senjata tajam.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi Berkelahi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Berkelahi

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Seorang pria asal Pleret, Kabupaten Bantul, DIY berinisial DV (35 tahun) tewas usai terlibat perkelahian pada 17 Januari 2025. Korban mengalami sejumlah luka akibat terkena sabetan senjata tajam (sajam) karena berkelahi dengan pelaku berinisial MN alias Bagong.

“Dilaporkan dugaan perkelahian yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka, dan meninggal dunia saat dirawat di RSPAU Hardjolukito,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Selasa (21/1/2025).

Baca Juga

Jeffry menuturkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Jumat (17/1/2025) pekan kemarin. Sedangkan, laporan polisi masuk pada 19 Januari.

Jeffry menjelaskan, awalnya korban datang ke rumah pelaku dalam kondisi di bawah pengaruh minuman keras (miras) pada hari kejadian. Namun, saat di rumah pelaku, korban meminta pelaku agar membelikan miras.

“Kemudian dibelikanlah (miras oleh pelaku) untuk diminum bersama di rumah pelaku yang beralamat di Susun Trayeman, Pleret, Bantul,” ucap Jeffry.

Setelah itu, korban meminta kembali kepada pelaku untuk dibelikan rokok, dan pelaku pun kembali membelikannya rokok. Kemudian, sekitar pukul 20.30 WIB ketika akan pulang, korban tidak mampu menyalakan sepeda motornya melalui starter kaki dikarenakan sudah dalam keadaan mabuk berat.

Pelaku pun akhirnya membantu korban untuk menyalakan sepeda motornya tersebut. Setelah menyala dan korban menaiki sepeda motornya, tiba-tiba tangan korban meraba saku pelaku yang diduga akan mengambil dompet milik pelaku.

Hal ini menyebabkan terjadinya cekcok antara korban dan pelaku. Dari cekcok tersebut, korban menantang pelaku untuk berkelahi.

“Selanjutnya pelaku masuk ke dalam rumah untuk mengambil satu bilah senjata tajam jenis pedang untuk berkelahi,” jelas Jeffry.

Akibat perkelahian tersebut, korban mengalami luka di bagian perut dan kepala karena sabetan senjata tajam. Saat itu, saksi berinisial WN datang ke lokasi untuk menolong korban dan membawanya ke Rumah Sakit Permata Husada.

Akibat luka yang cukup serius, korban pun dirujuk ke RSPAU Hardjolukito karena peralatan yang kurang memadai di Rumah Sakit Permata Husada untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

“Kemudian pada hari Minggu tanggal 19 Januari 2025, Polsek Pleret mendapatkan informasi bahwa korban telah meninggal dunia,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement