Senin 20 Jan 2025 20:51 WIB

Dokumen Rahasia Kedubes Jerman Bocor, Isinya Sebut Donald Trump

Pemerintah Jerman benarkan isi dokumen tersebut.

Andreas Michealis, Dubes Jerman di Washington Amerika Serikat.
Foto: Tangkapan layar
Andreas Michealis, Dubes Jerman di Washington Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Dokumen kedutaan Jerman di Washington Amerika berkategori rahasia bocor ke publik. Dokumen tersebut diperkirakan membahayakan posisi duta besar Jerman di sana, Andreas Michaelis.

Isi dokumen itu mengkritik keras Donald Trump. Hal itu memicu kontroversi pada pelantikan presiden terpilih. Duta Besar Jerman untuk Amerika Serikat, yang akan mewakili negaranya pada pelantikan Donald Trump, menyatakan keprihatinannya mengenai "rencana pembalasan" presiden terpilih tersebut, dan yakin bahwa program tersebut dapat merusak demokrasi di Amerika, dalam sebuah dokumen rahasia yang bocor pada Ahad (19/1/2025) sebagaimana diberitakan Asharq Awsath.

Baca Juga

Pernyataan Michaelis dimuat dalam kabel diplomatik yang dikirim pada hari Selasa kepada Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Dalam dokumen rahasia itu dia mengutuk "strategi penghalangan maksimum" yang dilakukan oleh presiden baru Amerika itu. Kabarnya strategi itu dimaksudkan untuk "menyusun ulang tatanan konstitusional" Amerika. Dalam kontak dengan AFP, Kementerian Luar Negeri menolak berkomentar “secara prinsip” mengenai “dokumen internal, analisis atau laporan kedutaan tersebut.”

Menyimpang dari norma-norma diplomatik yang biasa, Michaelis menulis dalam dokumen rahasia bahwa Trump adalah orang yang didorong oleh “keinginan untuk membalas dendam,” mengingat bahwa ia mungkin bergerak menuju “konsentrasi kekuasaan maksimum di tangan presiden.” Menurut si dubes, Trump akan melakukan itu dengan mengorbankan kepentingannya sendiri, kongres dan negara bagian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement