REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Persik Kediri terkena denda Rp 50 juta dari Komisi Disiplin PSSI lantaran tercatat melanggar aturan saat laga melawan Arema FC, yang berlangsung pertengahan Desember 2024 di Stadion Brawijaya, Kediri, dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri Tri Widodo menjelaskan, denda tersebut muncul karena adanya pelanggaran penonton saat pertandingan antara Persik melawan Arema FC.
"Ada dua jenis pelanggaran yang dianggap pelanggaran kode etik yakni lemparan botol air mineral dan penonton lompat pagar berusaha masuk area lapangan," katanya di Kediri, Kamis (2/1/2025).
Ia menambahkan dua pelanggaran tersebut menimbulkan sanksi yang cukup berat yakni harus membayar denda Rp 50 juta. Untuk lemparan botol air mineral sanksinya Rp 20 juta, sementara penonton yang melompat pagar dendanya Rp 30 juta.
Ia juga menjelaskan, untuk denda memang tergantung pelanggaran yang dilakukan. Selain dua pelanggaran tersebut, ada yang sanksinya sangat berat yakni menyalakan flare, kembang api, maupun petasan.
Ia menyebut satu titik kembang api didenda Rp 50 juta. Maksimal ada empat titik yang didenda sehingga nominal dendanya adalah Rp 200 juta.
Untuk itu, pihaknya makin intensif memberikan edukasi ke penonton demi mencegah terjadinya pelanggaran saat pertandingan.
"Kami imbau penonton untuk bisa menahan diri. Emosi oke, tapi jangan sampai menimbulkan pelanggaran yang merugikan," kata dia.
Ia mengatakan, denda itu harus segera dibayarkan. Denda tersebut juga dinilai berat, di tengah proses Persik yang juga harus siap untuk pertandingan di Liga 1.
"Kami terus berikan edukasi ke penonton untuk tidak berbuat yang merugikan panpel dan klub. Denda itu tidak dibuat-buat. Itu regulasi dari FIFA sampai PSSI dan denda harus dibayarkan," kata Tri Widodo.
Persik menang tipis saat bertanding melawan Arema FC, Senin, 16 Desember 2024 di Stadion Brawijaya, Kediri dengan skor 1-0 dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2024/2025.
Di luar stadion, juga sempat terjadi bersitegang antara suporter. Untuk suporter Arema FC sempat berkumpul di perbatasan Kediri-Malang, menuntut rekan mereka yang sempat diamankan petugas dikembalikan. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya bubar sendiri.