REPUBLIKA.CO.ID, KAZAKHSTAN - Pesawat Azerbaijan yang jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, kehilangan kendali sebelum memasuki wilayah udara negara itu, menurut pejabat tinggi setempat pada Jumat (27/12/2024). Menteri Transportasi Kazakhstan, Marat Karabayev, memberikan penjelasan terperinci di kota tepi Laut Kaspia itu tentang kronologi insiden tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines (AZAL) itu sedang terbang dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, saat mengalami kecelakaan pada Rabu (25/12/2024). Sinyal pertama diterima pada pukul 10.43 waktu Kazakhstan (12.43 WIB) dari pusat pengendali lalu lintas udara di Rostov, Rusia.
Sinyal itu menunjukkan bahwa kru pesawat memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Aktau karena cuaca buruk terjadi di Baku dan Kota Makhachkala di wilayah Dagestan. "Pada pukul 10.53, direktur penerbangan Rostov memberi tahu manajer penerbangan Aktau bahwa tangki oksigen di kabin penumpang telah meledak sehingga para penumpang pingsan, dan meminta bantuan medis segera setelah mendarat," ujar Karabayev.
Tim darurat segera dikerahkan di Bandara Aktau. "Pada pukul 11.02, pilot menghubungi menara pengendali lalu lintas udara di Bandara Aktau," kata dia.
"Pengatur lalu lintas udara memfasilitasi semua prosedur yang diperlukan untuk memandu pesawat menuju landasan pacu, termasuk menyalakan lampu landasan untuk membantu kontak visual," kata Karabayev, menjelaskan.
Dia menambahkan bahwa awak pesawat telah mencoba dua kali untuk mendarat di landasan, tetapi pesawat kehilangan ketinggian dan stabilitas. Pada pukul 11.28 malam, kontak dengan awak terputus, pesawat kemudian jatuh, kata Karabayev.
Kotak hitam
View this post on Instagram