REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta mengapresiasi terowongan silaturahim. Fasilitas itu bermanfaat untuk menjaga nilai-nilai luhur keberagaman di Indonesia.
"Kami sangat berbangga dan senang, artinya kita punya pengharapan besar untuk harmoni kerukunan beragama kita lewat peresmian terowongan itu, bukan hanya simbolisme, melainkan juga ada niatan untuk menjaga nilai-nilai luhur kebersamaan kita sebagai bangsa dengan beraneka-ragam agama," kata Pendeta GPIB Immanuel Abraham Ruben Persang saat ditemui usai ibadah Natal di Jakarta, Rabu.
Abraham juga berharap ke depan terowongan silaturahim dapat mempererat hubungan antara Gereja Katedral Jakarta, Masjid Istiqlal, dan GPIB Immanuel.
Sementara itu, Ketua V GPIB Immanuel Jakarta Steve Loupatty mengemukakan bahwa peresmian terowongan silaturahim selaras dengan tema yang diangkat GPIB Immanuel pada perayaan Natal 2024 yakni kesederhanaan.
"Sebagaimana tema kami, kesederhanaan, kaitannya dengan terowongan silaturahim kami sangat senang tentunya, dan kebetulan setahun yang lalu dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, kami bertemu dengan pihak dari Katedral, dan sempat terjadi diskusi untuk menghubungkan ketiga gereja ini, namun sementara baru Katedral dan Istiqlal, ke depan mudah-mudahan hal itu bisa terwujud," ujar Steve.
Ia juga menyatakan sangat mendukung keberadaan terowongan tersebut untuk mempererat toleransi antarumat demi kemajuan Bangsa Indonesia.
"Jadi, kami sangat mendukung karena bangsa yang besar ini perlu toleransi yang erat agar pemimpin agama dan pemimpin negara juga bisa berkolaborasi untuk kemajuan negeri tercinta kita ini," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral di Jakarta pada 12 Desember 2024.
"Hari ini saya sangat bergembira menghadiri acara ini, peresmian terowongan silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Ini merupakan sesuatu simbol dari kerukunan antara umat beragama," kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia memiliki ciri sangat unik dan sangat membanggakan, yaitu bangsa yang penuh perbedaan namun tetap dapat rukun.
"Suatu bangsa yang berbeda agama, berbeda suku, berbeda kelompok, berbeda etnis, berbeda ras, berbeda bahasa daerah, berbeda adat istiadat, tetapi bisa bersatu, bisa rukun," ujar Prabowo.