REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pada Ahad, pemimpin Gereja Katolik di Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, melakukan kunjungan langka ke Gaza di tengah kepungan militer Israel. Gestur itu menunjukkan meningkatnya solidaritas Kristiani sedunia untuk Palestine menjelang perayaan Natal tahun ini.
Militer Israel, yang terus menerbangkan drone selama kunjungan tersebut, dan melanjutkan serangan mematikannya sepanjang hari. Puluhan jamaah berkumpul di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza ketika Pizzaballa dan pendeta lainnya merayakan misa. Pohon Natal yang berkelap-kelip dihiasi ornamen emas.
“Saya ingin mengatakan, untuk memberitahu Anda, bahwa seluruh dunia, tidak hanya dunia Kristen, seluruh dunia bersama Anda, sehingga perang akan berakhir dan kami akan membangun kembali,” kata kardinal tersebut dilansir Aljazirah. Ia mendesak warga Palestina di Gaza untuk bertahan di wilayah itu.
Kunjungan tersebut terjadi setelah Paus Fransiskus berbicara tentang “kekejaman” yang dilakukan Israel di Gaza dan mengatakan kemarin bahwa utusannya telah ditolak masuk ke wilayah yang terkepung tersebut.
Yang dilakukan Pizzaballa hanya satu dari banyak gestur dukungan yang dilayangkan untuk Palestina oleh umat Kristiani sedunia. Di Irlandia, seorang anak kecil menyanyikan lagu Natal ini untuk menggalang dana bagi anak-anak di Palestina. Tom Flynn yang berusia enam tahun dari Terenure di Dublin "sangat khawatir Santa tidak akan datang" kepada anak-anak di Palestina, dan ingin menunjukkan dukungannya.
Pada Jumat, 20 Desember lalu, Tom ditemani oleh sepupunya, dan beberapa temannya, saat mereka mendirikan lapak di Terenure Tom memilih lima lagu yang akan dinyanyikan anak-anak. Pada saat penulisan, kampanye GoFundMe Tom telah mengumpulkan 1.495 euro dari 68 donasi, meskipun hanya memiliki target 100 euro. Semua hasil yang diperoleh dari Tom's Carols for Palestine akan disumbangkan ke Dana Bantuan Anak-anak Palestina.
Juga di Irlandia, pendakian gunung tahunan Camlough pada pagi hari Natal akan digunakan sebagai “kesempatan untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina”. Anggota Dewan Sinn Féin Declan Murphy telah menyampaikan undangan kepada masyarakat untuk menghadiri pendakian tersebut, yang akan digunakan untuk mengumpulkan dana bagi “rakyat Gaza”. Media Irlandia Armaghi melaporkan, pendakian akan dimulai dari desa pada pukul 09.00 pagi pada pagi hari Natal, berkumpul di luar Doyle’s.
“Kita tidak boleh berhenti berbicara tentang Palestina. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 45.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 106.000 orang, sementara lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang dan kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan,” ujar Murphy.
Menurutnya, sekitar 80 persen wilayah Gaza masih berada di bawah perintah pengungsian paksa oleh pasukan Israel. Sedangkan 1,9 juta orang, atau 90 persen dari total populasi, telah menjadi pengungsi internal beberapa kali selama setahun terakhir.
“Sayangnya, Hari Natal bagi masyarakat Gaza tidak akan menjadi hari yang penuh kegembiraan, namun akan menjadi hari yang penuh dengan pemboman, kematian, cedera dan ketakutan Israel. Kami akan mendaki gunung Camlough (Sliabh gCuircin) pada pagi hari Natal dengan membawa dalam hati kami rakyat Palestina dan solidaritas dengan mereka. Kampanye genosida yang dilakukan Israel di Gaza harus segera dihentikan.”
Sedangkan Asia Pacific Report melaporkan, aktivis Fiji telah menyusun instalasi adegan kelahiran Yesus pada pertemuan solidaritas untuk Palestina di ibu kota Fiji, Suva, beberapa hari sebelum Natal.
Pusat Krisis Wanita Fiji dan Jaringan Solidaritas Fiji untuk Palestina menciptakan kembali kejadian di kompleks FWCC – patung bayi Yesus tergeletak di tengah puing-puing yang dibungkus dengan kain kotak-kotak hitam putih, keffiyeh Palestina, yang menutupi tubuhnya.
Ini mereproduksi adegan kelahiran Yesus yang ditampilkan oleh Gereja Lutheran di Betlehem, Pendudukan Palestina, setahun lalu pada bulan Desember 2023. Adegan tersebut diciptakan untuk melambangkan realitas anak-anak yang tinggal dan dilahirkan di Palestina saat ini.
“Jika Kristus dilahirkan hari ini,” kata Pendeta Munther Ishaq, “dia akan lahir di bawah reruntuhan dan penembakan Israel.” Para aktivis mengatakan citra yang muncul selama setahun terakhir di daerah kantong Gaza yang terkepung mendukung gambaran ini.
“Foto anak-anak yang tertutup debu, keluarga yang membungkuk di atas jenazah orang yang dicintai, pekerja bantuan yang membawa korban luka ke rumah sakit yang tidak memiliki elemen yang diperlukan untuk memberikan perawatan,” kata FWCC dalam postingan media sosialnya.
Presiden Chile Gabriel Boric berpartisipasi dalam upacara penyalaan pohon Natal yang diselenggarakan oleh komunitas Palestina di Santiago pada Selasa pekan lalu. Ia menyoroti dukungannya yang tak tergoyahkan bagi rakyat Palestina. Pohon itu dihiasi dengan 45.000 lampu untuk mengenang para korban Palestina yang syahid dalam agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza.
Dalam upacara tersebut, Presiden Chile menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang. “Kami tidak akan menjadi penonton pasif. Kita belum pernah dan tidak akan menjadi penonton pasif dalam menghadapi begitu banyak ketidakadilan dan penderitaan, yang secara sadar menimpa anak-anak, perempuan, orang lanjut usia, dan orang-orang tak berdosa dari segala usia.”
Dia menekankan bahwa posisi Chile dalam perjuangan Palestina adalah kebijakan nasional yang teguh, dan menegaskan kembali bahwa Chile akan selalu berpihak pada kemanusiaan.
Sementara di Inggris, kelompok Pro-Palestina mengancam akan mengganggu salah satu acara Natal terbesar di London karena kesepakatan sponsorship dengan Barclays. Para pegiat telah menyerukan boikot Capital’s Jingle Bell Ball, yang akan menampilkan Coldplay dan Katy Perry di arena O2 di London.
Media Inggris Express melansir, muncul rencana yang dibuat oleh pengunjuk rasa dari The Palestine Solidarity Campaign (PSC) dan Palestine Action untuk menghentikan acara tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa militan akan mencoba mengganggu acara tersebut.
Protes ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar terhadap Barclays atas hubungan keuangan mereka dengan perusahaan-perusahaan industri pertahanan yang menurut para aktivis menyediakan senjata ke Israel.
View this post on Instagram