REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Filipina di luar dugaan bisa mengimbangi Vietnam dalam laga ketiga Grup B Piala AFF 2024. Bahkan, Filipina mampu unggul 1-0, sebelum akhirnya Vietnam menyamakan kedudukan pada menit 90+7 dalam laga di Stadion Rizal Memorial, Manila, Rabu (18/12/2024) malam.
Hasil ini membuat Vietnam tetap di puncak klasemen dengan nilai tujuh, Indonesia berada di posisi dua dan Myanmar ketiga dengan sama-sama mengoleksi nilai empat. Filipina ada di peringkat empat dengan nilai tiga, sementara Laos di posisi buncit dengan nilai dua.
Pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni menilai hasil imbang Filipina lawan Vietnam dalam lanjutan Piala AFF 2024 menjadi kabar baik bagi timnas Indonesia. Peluang untuk lolos ke semifinal semakin terbuka lebar. Kemenangan atas Filipina di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024), wajib didapatkan untuk memastikan lolos ke semifinal.
"Situasinya akan berbeda jika Vietnam kalah. Untungnya, Vietnam bisa memaksakan hasil imbang pada injury time. Kemenangan bagi Filipina akan membuat mereka unggul satu poin di klasemen. Itu akan membuat laga terakhir di Solo menjadi partai yang berat, wajib menang bagi Indonesia," ujar Bung Kus sapaan akrab Mohamad Kusnaeni, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (19/12/2024).
Dengan hasil imbang ini, lanjut Bung Kus, tekanan pada laga terakhir jadi sedikit berkurang. Indonesia tentunya diharapkan menang, meskipun hasil imbang pun kemungkinan bisa membawa timnas ke semifinal. Dengan catatan, tentunya, duel Vietnam lawan Myanmar berakhir imbang atau dimenangkan tuan rumah. Di atas kertas, seharusnya Vietnam lebih unggul atas Myanmar.
"Kendati demikian, timnas tetap harus fokus menghadapi duel lawan Filipina nanti. Tetap mengupayakan menang, tanpa memikirkan laga Vietnam lawan Myanmar. Penampilan positif di laga terakhir juga penting untuk modal jika lolos ke semifinal. Bagus untuk terus menaikkan kepercayaan diri dan moral bertanding para pemain kita," kata dia.
Mengenai formasi 3-5-2 timnas Indonesia yang membuat Vietnam kesulitan walau akhirnya kalah 0-1, Bung Kus menganggap STY sudah mengevaluasinya dengan cermat. Saat melawan Vietnam, formasi 3-5-2 membuat Vietnam kesulitan mengacak-acak pertahanan Indonesia.
"Setelah tiga pertandingan, STY tentunya sudah bisa mengevaluasi performa tim secara keseluruhan, sekaligus bisa memilih formasi dan strategi yang paling tepat untuk menghadapi Filipina," kata dia.
"Yang jelas, kata dia, secara permainan, Filipina tidak sekuat Vietnam. Untuk itu, strategi bertahan bukan opsi terbaik.
"Tetaplah bermain normal dengan menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan," kata Bung Kus.