REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pada akhir tahun 2024, tepatnya di Bulan Desember, Kementerian Sosial kembali menyalurkan Bantuan Sosial ATENSI YAPI kepada anak-anak yatim piatu di seluruh Indonesia Program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua ini juga dilakukan di Semarang, Jawa Tengah.
PT Pos Indonesia (Persero), yang dikenal juga dengan brand PosIND, menjalankan amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial dalam penyaluran bantuan ini. Jjaringan distribusi yang luas hingga ke pelosok tanah air, menegaskan pentingnya peran Pos Indonesia yang mampu menjangkau penerima manfaat yang tinggal di lokasi yang sulit dijangkau atau bahkan terpencil.
Pelaksanaan Penyaluran Bantuan ATENSI Yapi di KCU Semarang
Bantuan ATENSI Yapi berupa uang sebesar Rp200 ribu per penerima manfaat (anak yatim, piatu, atau yatim piatu) juga dilakukan di Kantorpos Semarang, tepatnya di KCU Semarang.
Rusdi Hendra Sanjaya, Executive General Manager (EGM) KCU Semarang, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari koordinasi yang baik antara Kementerian Sosial, dinas sosial setempat, pendamping sosial, hingga petugas kelurahan.
Tim akan memastikan sudah ada alokasi BNBA (berdasarkan nama dan alamat) biasanya kita dapatkan informasi, kemudian secara sistem sudah muncul alokasi per kantor per kabupaten kota. Di Semarang sendiri ada dua wilayah, di wilayah KCU, dua wilayah kabupaten kota Kemudian setiap alokasi itu ada 12 kabupaten kota.
"Untuk persiapannya, kita pastikan dulu bahwa data BNBA itu dananya sudah ada. Kalau dananya belum ada, kita tidak bisa membayarnya itu persiapan paling penting, secara teknis untuk persiapan pelasanannya kita siapkan sumber daya (manusia), supaya bisa lancar tepat waktu kemudian tidak tertunda. Kita juga pastikan seluruh data penerima telah diverifikasi dan dana siap disalurkan sesuai jadwal. Dengan persiapan matang ini, kami dapat meminimalkan kendala dalam proses penyaluran,” ungkap Rusdi.
Rusdi menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan penyaluran bantuan dengan matang. "Kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas sosial dan pendamping sosial, hingga petugas di tingkat kelurahan, dan berikut pekerja sosial. Selain itu, alokasi dana dan data penerima diverifikasi secara teliti untuk memastikan ketepatan sasaran," jelas Rusdi.
Di wilayah kerja KCU Semarang, program ini telah mencakup lebih dari 15.000 penerima manfaat. Meski demikian, masih ada tantangan dalam penyaluran, seperti alamat yang tidak valid atau penerima yang sudah pindah domisili.
Untuk mengatasi hal ini, Kantorpos berkolaborasi dengan pendamping sosial agar bantuan tetap tepat sasaran.
Boleh dikatakan sudah selesai penyalurannya, sisanya hari ini. Ada status yang sukses banget, ada yang gagal bayar. Yang gagal bayar itu lebih kepada, mungkin yang bersangkutan (penerima manfaat) sudah mampu, kemudian sudah lulus sekolah, sudah pindah tempat tinggal, kemudian yang bersambutan mungkin tidak berhak lagi menerima. Jadi sisa gagal bayar ini lebih kepada faktor-faktor tadi,” tutur Rusdi.
Rusdi Hendra Sanjaya berharap ke depannya, program ini dapat terus berlanjut.
“Kami berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Dengan infrastruktur dan pengalaman yang kami miliki, Pos Indonesia siap mendukung lebih banyak program sosial dari pemerintah,” tutupnya.