REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menilai tugas prajurit membantu program swasembada pangan pemerintah tidak memengaruhi kesiapan tempur TNI AD. Maruli menjelaskan, tugas-tugas prajurit, di antaranya membuka dan menggarap lahan itu telah diatur secara ketat.
Sehingga tidak mengganggu kegiatan-kegiatan rutin mereka, termasuk jadwal latihan. "Itu diatur baik, nanti kalau kita punya jadwal yang benar-benar satu batalion, kita pakai yang lain. Kanada yang di kantor, bisa diatur," kata Maruli saat jumpa pers di Cijantung, Jakarta Timur, Ahad (15/12/2024) malam WIB.
Baca: Tiga 'Menhan' Hadiri Reuni Emas 50 Tahun Akabri 1974
Dia lantas mencontohkan sejumlah prajurit yang dikerahkan untuk membantu program swasembada pangan diatur per kelompok. "Nanti yang ke lapangan, di sawah itu kan per gelombang, jadi yang sepertiga, setengah, nanti diatur. Nanti (gelombang) ini pulang, latihan, ini masuk," kata Maruli.
Dia menilai, kegiatan latihan tak cukup banyak digelar karena keterbatasan anggaran. Sehingga di tengah-tengah menjalankan rutinitasnya, ada jeda waktu yang dapat dimanfaatkan sehingga prajurit tetap produktif. "Kita bisa atur itu," ucap mantan Pangkostrad tersebut.
Baca: TNI dan BCA Kirim Bansos ke Korban Erupsi Gunung Lewotobi, NTT
Dalam beberapa kesempatan, Maruli menegaskan, TNI AD mendukung penuh program swasembada pangan pemerintah. TNI AD sejak 2 Oktober 2024 juga memiliki lima batalion baru di Papua yang memiliki spesifikasi khusus untuk produksi dan mendukung ketahanan pangan.
Tidak hanya itu, TNI AD juga mengerahkan seluruh satuan-satuan kewilayahannya untuk terlibat dalam program swasembada pangan. Sebanyak lebih dari 300 komandan distrik militer (dandim) pada pekan lalu mengikuti Rapat Koordinasi Swasembada Pangan di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Rapat yang dipimpin oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil KSAD Letjen Tandyo Budi Revita tersebut memberi arahan khusus kepada seluruh dandim se-Indonesia untuk ikut mensukseskan program pemerintah pusat. Dia meminta para dandim dan jajaran melakukan inovasi dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca: Menhan Sjafrie Bekali Nakes TNI yang Bertugas di Perbatasan Gaza
Letjen TNI Tandyo, dalam arahannya itu, meminta para dandim untuk memanfaatkan satuan-satuan tempur di wilayahnya masing-masing sehingga seluruh sumber daya yang ada di lingkungan TNI AD dapat dikerahkan secara optimal untuk mendukung keberhasilan program swasembada pangan.
"Kalau hanya bertumpu pada satu babinsa (bintara pembina desa), tentunya ini akan menjadi beban. Dandim perlu berkreasi. Ada satuan-satuan tempur di situ, satuan-satuan bataiyon, kemudian kompi BS itu bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan program-program ini," kata Tandyo saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Swasembada Pangan mewakili KSAD.