Rabu 11 Dec 2024 18:22 WIB

Motif Asmara di Balik Kasus Penculikan di Bandung, Pelaku Minta Kejelasan kepada Korban

Tersangka yang merupakan otak penculikan kesal dengan suami korban.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Keempat pelaku penculikan terhadap wanita di Antapani, Kota Bandung diperlihatkan di Mapolrestabes Bandung, Rabu (11/12/2024).
Foto: M Fauzi Ridwan
Keempat pelaku penculikan terhadap wanita di Antapani, Kota Bandung diperlihatkan di Mapolrestabes Bandung, Rabu (11/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus penculikan yang dilakukan tersangka DAS kepada Santi (43 tahun) di kediamannya di Jalan Sukanagara, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Ahad (8/12/2024) pukul 12.00 WIB lalu dilatarbelakangi motif percintaan. Selain itu, tersangka yang merupakan otak penculikan kesal dengan suami korban.

Tersangka DAS mengajak tiga pelaku lainnya AS, T dan H alias Ato untuk menemaninya mendatangi kediaman korban. Ia pun menjanjikan akan memberikan upah kepada masing-masing pelaku apabila menemaninya menagih uang ke korban.

Baca Juga

Saat tiba di kediamannya pada Ahad (8/12/2024) lalu usai mengikuti arisan, korban didatangi oleh DAS yang langsung menodongkan senjata api. Pelaku mengancam dan menarik korban untuk masuk ke dalam mobil.

Korban sempat berteriak saat dibawa ke dalam mobil sehingga anaknya yang berada di dalam rumah berlari menuju pagar rumah untuk melihat kondisi yang terjadi. Saat itu mobil pelaku sudah meninggalkan lokasi sambil membawa korban Santi.

Selama di dalam mobil kurang lebih 8 jam, korban dibawa berputar-putar di wilayah Kota Bandung. Meski tidak mengalami tindak kekerasan atau pelecehan seksual, akan tetapi korban merasa terancam saat berada di dalam mobil.

Apalagi, para pelaku berada dalam pengaruh minuman keras (miras) sebab bau alkohol tercium tajam ditambah botol-botol bekas miras tergeletak di mobil. Handphone milik korban pun sempat dirampas oleh pelaku DAS dan diambil bagian SIM card.

Sekitar pukul 20.30 WIB, Ahad (8/12/2024), korban tiba-tiba diantarkan oleh Ricard Siagian pengendara ojek pangkalan Pasir Impun ke kediamannya. Kondisi korban saat itu mengalami syok dan tak henti-hentinya menangis karena menjadi korban penculikan.

Belakangan diketahui, salah seorang pelaku memberhentikan pengendara ojek di wilayah Pasir Impun. Ia meminta Ricard untuk mengantarkannya ke dekat kantor PD Kebersihan di Antapani.

Tiba di lokasi, pengendara ojek pangkalan dan salah seorang pelaku disambut oleh mobil yang membawa korban. Tidak lama berselang, keluar dari mobil salah seorang pelaku bersama dengan korban.

Pelaku meminta pengendara ojek pangkalan untuk mengantarkan korban ke kediamannya. Di perjalanan, korban yang masih syok dan menangis bercerita kepada Siagian bahwa dirinya menjadi korban penculikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement