REPUBLIKA.CO.ID, oleh Kamran Dikrama
Perasaan Andi Prabowo remuk ketika mengetahui putranya, Gamma Rizkynata Oktafandy, tewas akibat ditembak. Tak pernah terpikirkan olehnya bahwa anak bungsunya akan meninggal dengan cara demikian.
Gamma adalah satu dari tiga siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Peristiwa itu terjadi pada dini hari tanggal 24 November 2024, sekitar pukul 00:20 WIB, di depan sebuah minimarket di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Andi Prabowo mengungkapkan, pada Sabtu malam tanggal 23 November 2024, tepatnya selepas Isya, Gamma pamit dari rumah untuk mengikuti latihan pencak silat. Kegiatan itu sudah dijalaninya selama sebulan terakhir. Di sekolah, Gamma juga dikenal aktif sebagai anggota paskibraka.
Andi mengatakan, jika tak ada kegiatan, Gamma tak pernah pulang larut malam. Keluarga selalu menelepon Gamma jika remaja berusia 17 tahun itu belum tiba di rumah pada pukul 22:00 WIB. Pada malam tanggal 23 November 2024, sekitar pukul 22:00 WIB, salah satu anggota keluarga sempat menelepon Gamma. Gamma masih merespons telepon tersebut dan menyampaikan sedang makan.
Namun setelah itu, Gamma tak lagi merespons telepon, termasuk telepon dari Andi. "Saya coba telepon puluhan kali, tidak ada jawaban. Tapi HP-nya aktif, berdering," kata Andi ketika diwawancara belum lama ini di Semarang.
Karena tak biasanya Gamma tak merespons telepon, Andi akhirnya berinisiatif berkeliling mencari putranya. "Kan saya tahunya main sama Satria itu. Jadi saya ke tempatnya Satria itu di Jrakah," ucapnya.
Satria adalah siswa SMKN 4 Semarang lainnya yang turut menjadi korban penembakan Aipda Robig Zaenudin. Meski selamat, Satria harus menanggung luka tertembus peluru pada tangan kirinya. Satu korban lainnya adalah Adam. Dia hanya terserempet peluru pada bagian dada.
Upaya Andi berkeliling mencari Gamma tak membuahkan hasil. "Saya cari dari jam 12 malam sampai pagi," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga baru mendapatkan kabar Gamma pada Ahad, tanggal 25 November 2024, sekitar pukul 12:15 WIB. Mereka dikabarkan bahwa Gamma telah meninggal dan berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi.
Andi mengaku syok saat mengetahui putranya tewas akibat ditembak. Andi pun mengaku tak percaya saat diberi tahu pihak kepolisian bahwa Gamma ditembak karena terlibat tawuran dan berusaha menyerang Aipda Robig Zaenudin.
"Saya pribadi enggak percaya. Saya tahu kepribadian anak saya," ujarnya.
Andi menuntut keadilan atas kematian anaknya. "Minta keadilan yang seadil-adilnya. Kasus ini jangan ada yang ditutup-tutupi. Saling keterbukaan, jangan ada rekayasa," ucapnya.
Aipda Robig menembak tiga siswa SMKN 4 Semarang pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu. Penembakan itu terjadi di depan minimarket Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang.
Dalam konferensi pers pada 27 November 2024 lalu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, Robig melakukan penembakan ketika berusaha membubarkan tawuran antar-gangster remaja (biasa disebut kreak di Semarang). Namun Irwan menyebut para pelaku tawuran berusaha menyerang Aipda Robig. Hal itu yang menyebabkan Robig melepaskan tembakan sebanyak dua kali.