Ahad 08 Dec 2024 17:49 WIB

KPU DKI Jakarta Belum Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih, Tunggu Putusan MK

KPU DKI Jakarta masih menunggu potensi gugatan di MK.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kepulauan Seribu membuka kotak berisi formulir D dan hasil perolehan suara yang tersegel saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (7/12/2024). KPU DKI Jakarta menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Pilgub DKI Jakarta 2024 dan akan diumumkan hasil rekapitulasi paling lambat pada 16 Desember mendatang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kepulauan Seribu membuka kotak berisi formulir D dan hasil perolehan suara yang tersegel saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (7/12/2024). KPU DKI Jakarta menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara dan penetapan hasil Pilgub DKI Jakarta 2024 dan akan diumumkan hasil rekapitulasi paling lambat pada 16 Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Dody Wijaya menjelaskan ketentuan pilkada satu putaran perlu menunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK). KPU masih melihat adanya potensi perselisihan.

“Karena masih ada potensi perselisihan di Mahkamah Konstitusi, tentu kami belum bisa menetapkan tahapan berikutnya yaitu tahapan penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih atau penetapan gubernur dan wakil gubernur yang memasuki putaran kedua,” kata Doddy saat dijumpai di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, Ahad (8/12/2024).

Baca Juga

Oleh karenanya, Doddy menyampaikan pihaknya berharap publik bisa menunggu serta memberikan kesempatan kepada pasangan calon untuk menggunakan hak konstitusionalnya untuk mengajukan sengketa di Mahkamah Konstitusi.

“Mahkamah Konstitusi kan putusannya kadang-kadang tidak terduga ya misalnya terjadi perintah untuk pemungutan suara ulang atau perintah untuk rekapitulasi suara ulang atau bisa jadi kami sebagai termohon nanti dimenangkan atau dianggap sudah melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara dengan baik. Jadi kita tidak berandai-andai tentu kita akan tunggu. Biarkan proses dan hak konstitusional dari pasangan calon itu kita berikan kesempatan,” ujar Doddy.

Hari ini, KPU DKI Jakarta telah menggelar rapat pleno Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Dalam rapat tersebut, KPU Jakarta telah menetapkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement