REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih anyar 'Iblis Merah' Ruben Amorim mengungkapkan rencana latihan Manchester United untuk pertandingan Liga Primer Ahad (1/12/2024) melawan Everton. Hasil laga nanti dinilai sangat berpengaruh karena MU baru saja melalui laga ketat di Liga Europa pada Kamis lalu setelah menang 3-2 atas Bodo/Glimt.
Dalam konferensi pers prapertandingan sebelum laga MU versus Everton, pelatih kepala baru asal Portugal mengakui bahwa sesi latihan penuh dengan seluruh skuat tidak akan memungkinkan. Dia mengungkapkan, banyak pemain dalam pemulihan setelah pertandingan Liga Europa lalu.
Meski demikian, Amorim menjelaskan, ia tidak akan terlalu bergantung pada klip video dan rapat untuk mempersiapkan para pemainnya menghadapi tantangan menghadapi tim Sean Dyche.
Sebaliknya, pria berusia 39 tahun itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan tampil ke depan. Amorim mengaku akan mengajak para pemain berjalan atau jogging melalui beberapa ide taktis yang akan dicoba diterapkan United pada Ahad nanti.“Saya adalah pemain sepak bola dan, para pemain sepak bola, jika video lebih dari 12 menit, mereka akan lupa,” Amorim tersenyum dilansir dari laman manutd.com.
“Mereka kehilangan konsentrasi, jadi kami harus bekerja. Bayangkan ada stadion dalam ruangan, dan kami harus melakukannya alih-alih video. Kami akan melakukannya seperti berjalan dan jogging. Itu adalah cara untuk melakukannya alih-alih menayangkan video.
“Kami memiliki semua staf dan misalnya Carlos [Fernandes] bersama para penyerang, dan dia akan menunjukkan momen-momen individu. Kami akan mencoba mengatasinya dan setiap orang di staf memiliki pekerjaan dan mereka mungkin lebih penting daripada saya. Itu saja. Mencoba melihat permainan dan melihat apa yang kurang.
“Mereka adalah pemain yang sangat bagus dan mereka perlu percaya, karena kami akan menunjukkan kemampuan individu, kemampuan tim, dan kerja sama. Jika Anda tidak bisa berlari, maka joginglah dan lakukan latihan yang sama. Tentu saja tidak sama, tetapi Anda dapat mencoba dan memenangkan permainan.”
Amorim menggambarkan Dyche sebagai pelatih berkualitas yang memahami liga dan memahami kualitas lawan. Dia menyatakan keyakinannya bahwa permainan akan dipengaruhi oleh perebutan bola panjang dan bola kedua.