Sabtu 30 Nov 2024 15:39 WIB

Kemendukbangga Terima Penghargaan Internasional dari FP2030

Wihaji menjelaskan, program KBPP strategis dalam mencegah kehamilan tidak diinginkan.

Mendukbangga/Kepala BKKBN Dr Wihaji menerima penghargaan dari Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banarjee.
Foto: Republika
Mendukbangga/Kepala BKKBN Dr Wihaji menerima penghargaan dari Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banarjee.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Indonesia menerima penghargaan internasional dari organisasi internasional FP2030. Penghargaan diberikan oleh Managing Director FP2030 Asia Pacific Hub, Sumita Banarjee kepada Mendukbangga/Kepala BKKBN Dr Wihaji atas prestasi Indonesia mencapai persentase KB Pasca Persalinan (KBPP) tertinggi se-Asia Pasifik.

"Kami bersyukur menerima penghargaan dari FP2030. Seluruh pihak pemerintah, swasta, organisasi profesi (bidan) saling bersinergi," ujar Wihaji saat menerima penghargaan di sela sela kegiatan Rilis Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024 di Gedung BKKBN, Jakarta Timur, Jumat (29/11/2024).

Wihaji menjelaskan, program KBPP sangat strategis dalam mencegah kehamilan tidak diinginkan, meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, dan mencegah lahirnya bayi atau baduta stunting. Penghargaan tersebut menandakan Indonesia sudah menjadi negara yang penanganan pascamelahirkan sudah baik.

"Komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan program tersebut. Kemendukbangga/BKKBN akan meningkatkan intensifikasi KBPP hingga seluruh pelosok Tanah Air sampai daerah terpencil," ujar Wihaji.

Kemendukbangga/BKKBN akan meningkatkan intensifikasi KBPP hingga seluruh pelosokTanah Air sampai daerah terpencil melalui progam Family Planning 2030 (FP2030). Program tersebut lahir dari inisiatif 93 negara merujuk Komitmen London Summit 2012, yang bersepakat menjamin hak akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur serta menurunkan unmet need KB.

Managing Director FP2030 Asia-Pacific Regional Hub, Sumita Banerjee mengapresiasi program KB di Indonesia yang sudah berjalan sangat kuat. Terlebih, Indonesia telah berkomitmen untuk mempromosikan dan meningkatkan program KB dalam FP2030. Saat ini, kata dia, Indonesia juga memiliki sistem manajemen data untuk program KB yang kuat.

"Program KB di Indonesia ini diakui sebagai apa yang disebut praktik berdampak tinggi, dan ini membantu mengatasi unmet need KB yang membuat KB lebih mudah diakses dan secara keseluruhan membantu memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, komunitas, dan negara," kata Sumita.

Dia pun berharap Indonesia terus memperkuat program KB dengan terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah yang lebih baik serta membagikan pengalaman dan pembelajaran strategisnya kepada negara lain di Asia Pasifik. Penyerahan penghargaan tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator PMK Prof Pratikno dan Wakil Mendukbangga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement