REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP bertumbangan di berbagai provinsi dengan jumlah pemilih besar. Di Pulau Jawa, hanya pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang dalam hasil hitung cepat atau quick count unggul, meski ada kemungkinan akan terjadi dua putaran.
Di Banten, pasangan Airin-Ade Sumardi yang disokong PDIP kalah telak dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Sedangkan di Jawa Timur, pasangan Risma-Gus Hanz juga hampir pasti tidak bisa membendung dominasi incumbent atau pejawat Khofifah-Emil yang dalam hasil hitung cepat unggul signifikan.
BACA JUGA: Nasihat Ibnu Abbas: Jaga Lisan dan Pertemanan
Sedangkan di Jawa Barat, pasangan Jeje-Ronald yang diusung PDIP perolehan suaranya sangat kecil. Yang menarik, Jawa Tengah yang diidentikkan sebagai kendang banteng, babak belur. Pasangan Andika-Hendi yang diusung PDIP kalah signifikan dalam hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dari pasangan Luthfi-Yasin yang disokong penuh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Di luar Pulau Jawa juga setali tiga uang. Pada Pilgub Sumatra Utara, jagoan PDIP, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala tumbang di tangan Bobby Nasution-Surya. Bobby diketahui tak lain adalah menantu Jokowi. Begitu juga di Pilgub Sulawesi Selatan, calon PDIP Danny-Azhar kalah telak dari pasangan Andi Sudirman-Fatma.
PDIP praktis hanya punya harapan di Jakarta. Meski kemenangan Pramono-Rano belum pasti satu putaran, keunggulan tersebut menjadi harapan bagi PDIP untuk menang dalam kontestasi pilgub.
Seperti diketahui, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar secara berurutan adalah 35.714.901 pemilih di Jawa Barat, 31.402.838 di Jawa Timur, 28.289.413 di Jawa Tengah, 10.853.940 di Sumatra Utara, dan 8.842.646 di Banten. Sementara Jakarta di posisi keenam dengan 8.252.897 pemilih, diikuti Sulawesi Selatan 6.670.582 pemilih.