Selasa 26 Nov 2024 01:11 WIB

Badan Gizi Targetkan Makan Bergizi Gratis Cakup 82,9 Juta Jiwa pada 2027

Pada Januari 2025, program makan bergizi gratis dilakukan di 923 titik.

Sejumlah murid SD menyantap makanan bergizi saat uji coba makan bergizi gratis di SDN 104 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/11/2024). Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) Sulawesi Tenggara melakukan uji coba makan bergizi gratis bagi murid Sekolah Dasar (SD) sebagai dukungan terhadap program Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Sejumlah murid SD menyantap makanan bergizi saat uji coba makan bergizi gratis di SDN 104 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/11/2024). Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) Sulawesi Tenggara melakukan uji coba makan bergizi gratis bagi murid Sekolah Dasar (SD) sebagai dukungan terhadap program Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menargetkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada tahun 2027.

"Target kita tahun 2027 mencakup 82,9 juta jiwa. Bulan Desember 2024 kita mulai pilot project dari Sabang sampai Merauke, Januari 2025 kita akan melakukan program secara masif, mulai dari 923 titik," katanya di Jakarta, Senin (25/11/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, titik tersebut akan terus berkembang menjadi 2.000 titik pada bulan April 2024, kemudian menjadi 5.000 titik pada bulan Juli-Agustus, dan diharapkan dapat mencapai 82,9 juta sasaran pada tahun 2027.

"Kami juga telah mengembangkan basis satuan pelayanan di daerah dengan satu satuan layanannya menangani 3.000 sasaran," ujar dia.

Untuk diketahui, sasaran awal program Makan Bergizi Gratis terdiri atas peserta didik mulai dari usia PAUD hingga SMA baik negeri maupun swasta, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui yang akan efektif berjalan mulai 2 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun.

Dadan sebelumnya juga telah memaparkan alasan mengapa Makan Bergizi Gratis mesti diberikan hingga usia SMA.

"Ada titik kritis kedua perkembangan anak, itu usia 8-17 tahun, kalau kita tidak intervensi dengan baik pada periode kedua ini, pertumbuhan otot tetap tidak optimal," tuturnya.

Ia menyebutkan, pada usia SMP-SMA, banyak yang masih salah kaprah terkait diet, padahal sebenarnya pada usia itulah makanan bergizi sangat diperlukan untuk perkembangan otak dan otot.

"Banyak yang berpendapat cukup 1.000 hari saja, atau hingga usia SD saja, tetapi kami beranggapan sampai SMA perlu kami intervensi," ujar dia.

Dadan juga menyebutkan, titik kritis pertama yang harus ditangani yakni 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) untuk mencegah stunting. Oleh karena itu, target Makan Bergizi Gratis juga termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement