REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Sedikitnya 340 rudal, roket, dan drone diluncurkan pejuang Hizbullah dari Lebanon sejak Ahad pagi, memaksa empat juta warga Israel bersembunyi. Ini adalah serangan terbesar yang dilakukan Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan beberapa roket mencapai kawasan Tel Aviv di jantung Israel. Layanan penyelamatan Magen David Adom Israel mengatakan pihaknya merawat tujuh orang, termasuk seorang pria berusia 60 tahun yang kondisinya parah, setelah serangan roket ke Israel utara.
Aljazirah melaporkan, di wilayah Tel Aviv, roket dan sirene serangan tidak berhenti sepanjang hari, terus menerus terdengar sepanjang pagi dan juga sepanjang malam. Terdapat kerusakan pada beberapa bangunan di Israel utara dan di wilayah Tel Aviv, dan roket serta pecahan peluru bahkan telah mencapai Tepi Barat yang diduduki di kamp pengungsi Tulkarem.
Tiga belas orang dilaporkan terluka. Bagi warga Israel. Bagi warga Israel, ini memunculkan sentimen bahwa janji pemerintah Israel bahwa perang ini akan berlangsung singkat, bahwa kemenangan akan menentukan dan dapat dicapai belum diwujudkan dalam tindakan. Pemerintah tidak dapat menjamin keselamatan mereka di komunitas utara dan bahkan lebih jauh lagi ke selatan di wilayah Tel Aviv. Beberapa walikota telah mengambil keputusan sendiri untuk mengubah instruksi kepada masyarakat untuk memastikan pertemuan publik tidak diadakan kecuali ada ruang aman atau tempat berlindung di dekatnya.
Pernyataan militer Israel juga menyebutkan 30 roket ditembakkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Galilea di Israel utara, memicu sirene serangan udara di wilayah tersebut. Tentara mengatakan delapan roket lagi diluncurkan ke wilayah metropolitan Tel Aviv, dengan sebagian besar proyektil berhasil dicegat sementara yang lain berdampak pada “area terbuka”. Surat kabar Israel Hayom mengatakan sebuah roket menghantam sebuah pabrik di Maalot-Tarshiha di Galilea barat, menyebabkan kerusakan.
Seorang wanita juga menderita luka ringan akibat pecahan roket di daerah tersebut. Dua warga Israel lainnya terluka setelah sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Petah Tikva, sebelah timur Tel Aviv, menurut Channel 12. Serangan itu menyebabkan penghentian sementara penerbangan di Bandara Internasional Ben Gurion di Israel tengah, lapor lembaga penyiaran publik Kan. Belakangan, Channel 14 mengatakan sekitar 250 roket diluncurkan ke Israel utara dari Lebanon.
Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan mereka menyerang pangkalan militer lain di Israel utara. “Pangkalan Industri Militer Zvulun di utara kota Haifa yang diduduki [menjadi sasaran] dengan salvo rudal,” katanya dalam sebuah pernyataan. Sebelumnya, Hizbullah mengatakan dalam pernyataan lain bahwa mereka melakukan operasi terhadap “sasaran militer” di Tel Aviv dengan menggunakan “rentetan rudal canggih dan segerombolan pesawat tak berawak”. Kelompok itu juga mengatakan pihaknya melancarkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan angkatan laut Ashdod di Israel selatan untuk pertama kalinya.
Media pemerintah Lebanon melaporkan sejumlah besar serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut setelah tentara Israel memberikan pemberitahuan singkat kepada warga sipil untuk melarikan diri. Ledakan keras terdengar dan alarm mobil berbunyi di salah satu jalan di ibu kota Lebanon.
“Serangkaian serangan menargetkan Haret Hreik, Bir al-Abed dan Ghobeiri di pinggiran selatan Beirut,” lapor Kantor Berita Nasional (NNA) resmi. Penggerebekan tersebut “menyebabkan kerusakan besar di wilayah geografis yang luas” di distrik Kafaat, kata NNA. Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan hari Ahad di pinggiran selatan Beirut, yang sebagian besar telah dikosongkan dari penduduknya selama pertempuran tersebut. Juru bicara militer Israel Avichay Adraee sebelumnya memperingatkan bahwa militer akan menyerang “fasilitas dan kepentingan Hizbullah” di Beirut selatan.
Sementara Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 29 orang dipastikan tewas dan 67 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di lingkungan Basta al-Fawqa. Serangan dini hari tersebut dilancarkan tanpa peringatan apa pun dari militer Israel, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan.
Setidaknya 3.754 orang tewas dan 15.626 luka-luka dalam serangan Israel di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Dari jumlah tersebut, 84 orang tewas dan 213 luka-luka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, kementerian menambahkan pada X.