Sabtu 23 Nov 2024 07:47 WIB

Respons Kecelakaan Truk, Pemkot Semarang Pertimbangkan untuk Landaikan Turunan Silayur

Kecelakaan di turunan Silayur pada Kamis lalu melibatkan truk tronton pengangkut accu

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Truk pengangkut aki diduga mengalami rem blong di turunan Silayur, Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (21/11/2024). Truk menubruk beberapa kios dan menyebabkan dua orang meninggal dan tiga lainnya luka-luka.
Foto: Kamran Dikarma/Republika
Truk pengangkut aki diduga mengalami rem blong di turunan Silayur, Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (21/11/2024). Truk menubruk beberapa kios dan menyebabkan dua orang meninggal dan tiga lainnya luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Ita telah meminta dilakukan pengkajian untuk agak melandaikan turunan Silayur yang berada di Jalan Prof Dr Hamka, Ngaliyan.

Hal itu merespons kecelakaan beruntun di lokasi tersebut pada Kamis (22/11/2023) yang menyebabkan dua orang tewas dan 11 lainnya luka-luka. 

Baca Juga

"Kami sudah minta untuk mengkaji, pengkajian untuk agak dilandaikan," kata Ita ketika diminta tanggapannya oleh awak media terkait kecelakaan maut di turunan Silayur, Jumat (22/11/2024). 

Ita mengakui turunan Silayur memang cukup tajam. "Salah satu solusi adalah dilandaikan. Hari ini saya minta untuk melakukan kajian sehingga nanti tahun depan bisa agak diratakan seperti di (Jalan) Hanoman," ucapnya. 

Kecelakaan di turunan Silayur pada Kamis sore lalu melibatkan truk tronton pengangkut accu. Truk tersebut diduga mengalami rem blong tepat ketika tengah melintasi turunan. Akibatnya truk melaju tak terkendali dan menubruk sejumlah sepeda motor dan mobil di depannya. Truk berhenti setelah menubruk sebuah baliho dan kios jus. 

Menurut Ita, sebenarnya lalu lintas truk bermuatan berat di ruas jalan tersebut sudah diatur jamnya. "Mereka kan harus naik-turun jam 9 (malam) sampai jam 6 (pagi)," ujarnya. "Itu kan sudah berkali-kali kami sampaikan. Namanya pengusaha itu kok bandel," tambah Ita. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement