Sabtu 23 Nov 2024 08:42 WIB

Menhub Prediksi Ada Pergerakan 110,67 Juta Orang pada Tahun Baru

Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2025.

Rep: M Nursyamsi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan hasil survei potensi pergerakan masyarakat pada saat masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Hal ini disampaikan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Persiapan Nataru 2024/2025 di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Jumat (22/11/2024).

"Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah ini lah yang kami antisipasi," ujar Menhub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

Baca Juga

Dudy memprediksi puncak arus pergi pertama akan terjadi pada Selasa (24/12/2024), sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa (31/12/2024). Adapun prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.

Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno menyebutkan Rapat Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 berlangsung aman, nyaman, dan lancar. Menurut Pratikno, ada banyak hal yang harus diantisipasi sampai level yang sangat detail.

"Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi,” ucap Pratikno. 

Pratikno juga mengatakan rapat yang dilakukan juga membahas sejumlah moda transportasi yang akan digunakan masyarakat saat masa Nataru 2024/2025, baik itu darat, laut, dan udara. Dalam hal ini, kesiapan infrastruktur jadi perhatian yang utama. 

Turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement