REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dukung modernisasi pertanian di Kalimantan Barat, kolaborasi Tim Peneliti Universitas BSI kampus Pontianak dan SMK Negeri Teluk Batang, sukses mengimplementasikan teknologi IoT (Internet of Things) untuk sektor pertanian modern. Alat IoT ini telah diterapkan pada kebun hidroponik di Kebun Percobaan Sungai Kakap, Pontianak.
Kegiatan kolaboratif ini melibatkan tim peneliti Agung Sasongko dan Muhammad Iqbal, didampingi oleh Thok Maf Tukhin sebagai perwakilan guru dari SMK Negeri 1 Teluk Batang. Selain itu, para guru produktif dari jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) seperti Ibnu Matsanai, A Veronika Silalahi, dan Julianti, juga turut serta dalam pengembangan teknologi ini.
Implementasi sistem IoT ini mendapatkan dukungan penuh dari Muhamad Arifin, pengelola Kebun Percobaan Sungai Kakap, yang menyediakan sarana bagi uji coba perangkat. Agung mengungkapkan bahwa implementasi IoT ini adalah langkah krusial dalam modernisasi pertanian di Kalimantan Barat.
"Sistem yang kami kembangkan ini dirancang untuk mengoptimalkan proses pertanian melalui otomatisasi, sehingga dapat mengefisienkan waktu dan upaya perawatan tanaman,” ungkap Agung dalam keterangan pers, Selasa (5/11/2024).
Ia menjelaskan, sistem IoT yang dipasang di kebun hidroponik ini mampu menghitung persentase kelembaban tanah secara akurat, data yang diperoleh dari sensor-sensor IoT digunakan sebagai parameter untuk mengaktifkan penyiraman otomatis pada tanaman. Dengan sistem ini, setiap tanaman hidroponik dapat memperoleh asupan air yang sesuai kebutuhan, sehingga kualitas hasil panen diharapkan meningkat.
Menyambut baik inovasi ini, Arifin sebagai pengelola kebun sangat mendukung penerapan teknologi IoT di kebun ini. Menurutnya, sistem ini akan mempermudah pemantauan dan perawatan hidroponik.
"Kami berharap ini dapat menjadi contoh bagi petani lokal yang tertarik mengembangkan pertanian modern," ucap Arifin.
Tahapan implementasi dilakukan mulai dari pemasangan sensor-sensor IoT, pengujian sistem, hingga observasi di lapangan untuk memastikan seluruh komponen bekerja sesuai harapan. Kolaborasi ini juga menandai sinergi antara Universitas BSI dan SMKN 1 Teluk Batang dalam memberikan solusi konkret bagi perkembangan sektor pertanian.
“Kolaborasi ini merupakan bukti nyata sinergi dunia pendidikan dalam pengembangan teknologi pertanian. Kami optimis sistem ini akan berdampak positif pada pengembangan hidroponik di Kalimantan Barat,” tambah Thok Maf Tukhin.
Keberhasilan proyek ini diharapkan menjadi model percontohan bagi pertanian modern di wilayah lain. Selain itu, teknologi ini bisa diadopsi lebih luas guna mendukung produktivitas pertanian, meningkatkan efisiensi, dan mendorong modernisasi di sektor pertanian Kalimantan Barat.