Rabu 30 Oct 2024 18:07 WIB

Istana Tegaskan Menteri Wajib Pakai Maung, Pindad Siap Produksi 5.000 Mobil

Mobil Maung disebut memiliki TKDN sebesar 70 persen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Mobil Maung Garuda produksi PT Pindad (Persero).
Foto: Dok Pindad
Mobil Maung Garuda produksi PT Pindad (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pindad ditargetkan untuk memproduksi 5.000 mobil Maung Pindad selama 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto. Mobil buatan dalam negeri itu akan digunakan bagi para menteri dan pejabat di Jakarta.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Anto Mukti (AM) Putranto saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (30/10/2024).

Baca Juga

"Mobil itu diwajibkan semuanya. Itu program 10 ribu ke depan, untuk yang 100 hari kerja 5 ribu sekian dan itu akan berlanjut," kata AM Putranto dalam kesempatan itu.

Putranto menyebut pengadaan mobil dinas Maung ini bakal diutamakan bagi seluruh Menteri dan Eselon I yang bekerja di Jakarta. "Semuanya (menteri), eselon 1 bahkan (wajib)," ujar Putranto.

Adapun pengadaan bagi pejabat daerah dilakukan belakangan setelah pejabat di Jakarta menggunakan Maung. "Prioritas disini, nanti kalau dibagi semua kan enggak kebagian. Kalau 10 ribu artinya kan diprioritaskan (di tingkat pusat)," ucap Putranto.

Selain itu, Putranto menjamin mobil produksi Pindad itu mempunyai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai dengan 70 persen. Sedangkan 30 persen material sisanya berasal dari luar negeri.

"Mobil itu luar biasa TKDN sudah 70 persen, kemudian untuk 30 persen itu dari Korea, Mercy, SsangYong, lantai dasar, mesin, sama kerangka,” ujar Putranto.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, anggota kabinet akan menggunakan mobil dinas Maung buatan PT Pindad (Persero). Dia menjelaskan, semangat yang ingin digelorakan Presiden Prabowo Subianto adalah Indonesia harus memiliki mobil buatan sendiri.

Sebagian menteri menyatakan siap jika diperintahkan menggunakan Pindad Maung untuk aktivitas dinas sehari-hari, mulai dari Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, hingga Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement