Selasa 29 Oct 2024 14:24 WIB

Suswono Minta Maaf Soal Analogi Nabi Muhammad Pengangguran, Video Lama Ahok Viral

Video lama Ahok meminta maaf saat tersangkut kasus penistaan agama pada 2017 viral.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
suswono
Foto: PKS
suswono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur Jakarta, Suswono akhirnya pada Senin (28/10/2024) meminta maaf perihal usulannya kepada janda-janda kaya agar menikahi pengangguran di Jakarta seperti analogi bagaimana Siti Khadijah menikahi Nabi Muhammad SAW. Menyusul permintaan maaf Suswono itu, video lama permintaan maaf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat tersangkut kasus penisataan agama kembali viral di media sosial X.

Diketahui, pada 2017 lalu, Ahok pernah diadili dan akhirnya dipenjara atas kasus penistaan agama. Sebabnya adalah pidatonya di hadapan warga Kepulauan Seribu pada 30 September 2016 kala ia mengutip penggalan Surat Al Maidah ayat 51 untuk mengilustrasikan isu SARA yang digiring lawan politiknya demi mengalahkannya pada Pilkada Bangka Belitung.

Baca Juga

Gelombang demonstrasi dan desakan masyarakat agar Ahok diproses hukum kemudian bermunculan tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah hingga puncaknya terjadi pada 4 November 2016 dan 2 Desember 2016 atau yang terkenal dengan sebutan Aksi Bela Islam 212. Sebelum akhirnya Ahok diajukan ke meja hijau, Ahok kepada wartawan sempat menyatakan permintaan maafnya.

Video Ahok itulah yang kini kembali viral seusai muncul polemik usulan Suswono agar janda kaya di Jakarta menikahi pengangguran di Jakarta. Ahok yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta dan berkontestasi di Pilgub Jakarta 2017, meminta maaf di hadapan wartawan.

"Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam atau Alquran, kalian bisa lihat suasana videonya seperti apa. Saya juga bukan anti-Islam, saya dari kecil kamu bisa lihat, bukan kita mau riya, sekolah-sekolah Islam kita bantu izin berapa banyak termasuk KJP untuk madrasah, termasuk kita bangun masjid," kata Ahok.

Saat itu, Ahok meminta polemik soal pidatonya di Kepulauan Seribu untuk tidak dilanjutkan lagi. Ia mengaku tidak memiliki niat melecehkan Islam.

"Kamu bisa lihat tindak tanduk saya ada nggak musuhin Islam, ada nggak pengin melecehkan Alquran, makanya saya minta maaf atas kegaduhan ini, jangan sampai saya pikir komentar ini jangan diteruskan lagi, tentu mengganggu keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement