REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan penjajah Israel (IDF) melakukan pengeboman terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di utara Gaza. Serangan itu dilaporkan menyebabkan kematian bayi-bayi dan anak-anak yang dirawat di sana.
Aljazirah melansir, pada Jumat pagi militer Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan dan mengumpulkan staf medis, pasien, dan orang-orang yang terluka di halaman. Militer penjajah kemudian melakukan penangkapan massal dari rumah sakit.
Serangan artileri telah menghantam rumah sakit pada malam sebelumnya, dan ICU mengalami kerusakan parah. Tangki air utama dan ruang oksigen rumah sakit terkena serangan. Aljazirah mendapat laporan bahwa sejumlah bayi dan anak-anak di dalam rumah sakit terbunuh karena kekurangan oksigen.
Serangan itu mengancam nyawa 150 orang terluka yang dirawat dan 14 bayi baru lahir. Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza mengatakan bahwa lebih dari 150 pasien dan staf terjebak ketika militer Israel mengepung Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza utara.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan juga mengatakan bahwa jendela beberapa kamar pasien telah pecah akibat pemboman Israel yang sedang berlangsung di sekitar fasilitas medis.
Pasukan militer Israel masih ditempatkan di rumah sakit tersebut, yang merupakan fasilitas utama yang menyediakan perawatan bagi sekitar dua pertiga penduduk di Gaza utara. Rumah Sakit Kamal Adwan juga mungkin akan hancur, sama seperti Rumah Sakit al-Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut.
Sumber medis juga mengatakan kepada Aljazirah bahwa militer Israel telah membunuh 33 orang, termasuk 14 anak-anak, dari satu keluarga di timur Khan Younis setelah pasukan daratnya mendorong lebih jauh ke wilayah al-Manara. Korban dievakuasi ke Kompleks Medis Nasser.
The Ministry of Health in Gaza reports that Israeli forces have invaded Kamal Adwan Hospital, holding hundreds of patients, medical staff, and displaced neighbors seeking refuge from ongoing bombardments. pic.twitter.com/MqqQcfHs2Y
— Quds News Network (QudsNen) October 25, 2024
Dokter di rumah sakit tersebut memastikan bahwa 14 anak tersebut tiba setelah mereka kehabisan napas hingga meninggal, akibat bom mematikan dan peluru yang ditembakkan ke gedung tersebut yang menyebabkan runtuhnya beberapa bangunan tempat tinggal lainnya saat orang-orang masih berada di dalam.
Militer Israel selama 20 hari belakangan telah melakukan serangan udara dan darat yang luas di wilayah utara Gaza. Serangan sepanjang periode itu membunuh sedikitnya 770 warga Palestina. Pertahanan sipil telah menekankan bahwa puluhan warga Palestina terluka dan tidak dapat menerima bantuan, dan beberapa di antaranya terjebak di bawah reruntuhan.
Pembantaian di Jabalia...