Selasa 22 Oct 2024 05:51 WIB

Kegilaan Israel di Utara Gaza, Eksekusi Massal dan Bakar RS Indonesia

Serangan Israel di utara Gaza membunuh 600 orang dalam 17 hari.

Warga Palestina berduka saat membawa jenazah kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di sebuah rumah sakit di Deir el-Balah, Ahad, 20 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berduka saat membawa jenazah kerabatnya yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di sebuah rumah sakit di Deir el-Balah, Ahad, 20 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pengepungan dan pengeboman yang dilakukan pasukan penjajahan Israel di utara Gaza makin brutal. Para pengungsi dilaporkan dieksekusi langsung sementara Rumah Sakit Indonesia dilaporkan sempat dibakar dalam aksi pembersihan etnis yang sudah berjalan 17 hari tersebut.

Di Jabalia, sumber Aljazirah melaporkan  mengatakan drone quadcopter Israel yang dilengkapi dengan pengeras suara memerintahkan keluarga-keluarga yang terjebak di dalam sebuah tempat penampungan di Jabalia untuk melarikan diri. Begitu orang-orang berkumpul di gerbang depan, tembakan artileri Israel menghantam kerumunan tersebut, menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina.

Baca Juga

Serangan itu menyebarkan ketakutan yang besar dan orang-orang kembali ke pusat evakuasi UNRWA. Tentara terus melancarkan serangannya ke Jabalia. Kekuatan mematikan digunakan untuk memaksa keluarga meninggalkan kamp pengungsi. Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan mengatakan kepada Aljazirah bahwa staf mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban yang dibawa ke fasilitas yang kewalahan.

Sedangkan petugas medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Israel menyerbu sebuah sekolah dan menahan para pria tersebut sebelum membakar fasilitas tersebut. Mereka mengatakan api mencapai generator rumah sakit dan menyebabkan pemadaman listrik.

“Tentara membakar sekolah-sekolah di dekat rumah sakit, dan tidak ada seorangpun yang boleh masuk atau keluar rumah sakit,” kata seorang perawat di rumah sakit tersebut.

Hadeel Obaid, supervisor keperawatan di rumah sakit Indonesia, mengatakan persediaan medis, termasuk kain kasa steril dan obat-obatan, semakin menipis. Persediaan air terputus dan tidak ada makanan selama hari keempat, katanya kepada Reuters. Dua pasien dilaporkan syahid akibat tindakan tersebut.

Pasukan pendudukan Israel sejauh ini terus mengepung rumah sakit dan kamp pengungsi di Jalur Gaza utara di tengah penembakan hebat. Sementara Pertahanan Sipil menuduh pendudukan menerapkan kebijakan kelaparan, PBB menegaskan bahwa Israel tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Munir Al-Barsh, mengatakan bahwa pendudukan mengepung rumah sakit dan situasinya sangat buruk, terutama mengingat terjadinya kelaparan. Ia menambahkan, jumlah syuhada di Kegubernuran Gaza Utara mencapai 600 syuhada dalam 17 hari.

PBB mengatakan serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di Gaza utara memperburuk krisis kemanusiaan dan menempatkan ribuan nyawa dalam risiko besar, dan menekankan bahwa akses terhadap perawatan dan pasokan medis harus diprioritaskan untuk mencegah hilangnya nyawa lebih lanjut di Gaza.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza mengatakan kepada Aljazirah Arabia  bahwa situasi di rumah sakit di Jalur Gaza sangat buruk, dan menyerukan lembaga-lembaga internasional untuk menekan pendudukan agar mendatangkan unit darah.

Dalam konteks ini, Rumah Sakit Baptis – satu-satunya yang beroperasi di Kota Gaza – menghadapi kesulitan besar dalam memberikan perawatan kepada korban luka, karena jumlah mereka yang banyak, sebagai akibat dari pemboman Israel yang terus menerus terhadap Kota Gaza dan bagian utaranya.

Rumah sakit ini menderita kekurangan staf medis khusus, kekurangan pasokan medis dan obat-obatan, dan kekurangan bahan bakar yang parah, sehingga rentan untuk tidak dapat digunakan kapan saja. PBB mengatakan pihaknya tidak dapat menjangkau tiga rumah sakit di Gaza utara.

Israel membuat utara Gaza jadi neraka...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement