Senin 14 Oct 2024 05:02 WIB

Data Klaim Asuransi Properti Ungkap Kerusakan Besar di Israel Usai Dibombardir Iran

Otoritas Pajak Israel mengungkap klaim asuransi properti mencapai 200 miliar shekels.

Misil-misil balistik Iran menghujani Israel terlihat dari kota Nablus di Tepi Barat, pada 1 Oktober 2024.
Foto:

Pekan lalu, pihak berwenang di Israel mengatakan bahwa sekitar 100 rumah di kota bagian utara, Hod Hasharon, mengalami kerusakan akibat serangan rudal dari Iran pada 1 Oktober. Beberapa bangunan rusak berat dan memerlukan waktu untuk diperbaiki, sementara puluhan bangunan lainnya mengalami kerusakan ringan, menurut lembaga penyiaran publik Israel KAN mengutip pernyataan beberapa pejabat kota pada Rabu.

Pada Selasa sore, Radio Tentara Israel mengonfirmasi bahwa roket Iran jatuh di daerah terbuka di Netanya, yang berlokasi di Hod Hasharon, bagian dari wilayah Tel Aviv yang lebih luas. Militer Israel pun sudah mengonfirmasi bahwa rudal-rudal yang diluncurkan dari Iran berhasil menghantam pangkalan udaranya.

Sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Anadolu menyatakan bahwa "pangkalan udara mengalami kerusakan akibat serangan tersebut."

Sumber tersebut menolak untuk mengungkapkan lokasi pangkalan yang terkena serangan, dengan mengatakan: “Jika kami menyebutkan lokasi serangan, musuh akan mengetahui elemen mana yang terkena.”

Sumber militer melaporkan tidak ada cedera akibat serangan tersebut. Mengenai tanggapan Israel, sumber tersebut menjelaskan, "Kami tidak merespons, kami menyerang dan bertempur. Angkatan bersenjata Israel memiliki rencana dan beroperasi di Gaza dan utara sesuai rencana tersebut. Mereka tahu kami bisa menyerang kapan saja kami putuskan terhadap Iran, tetapi kami tidak akan membahas kemampuan kami."

Pada Rabu (9/10/2024), Brigadir Jenderal Ebrahim Jabbari, penasihat komandan di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan, bahwa serangan misil Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu berhasil menghancurkan sedikitnya 20 pesawat tempur F-35 miliki rezim Zionis. Menurut Jabbari, Operasi Janji Setia II rasio kesuksesan misil-misil balistik Iran menghantam target mencapai 90 persen.

"Secara simultan, IRGC menggelar serangan siber dan eletronik untuk mendisrupsi sistem pertahanan udara Israel, guna memfasilitasi keefektivan serangan misil," kata Jabbari dikutip Tehran Times.

Jenderal Jabbari menekankan capaian signifikan dari Operasi Janji Setia II dengan mengatakan, "Tidak penting di mana kami manergetkan; yang penting adalah kekuatan kopong musuh telah kami hancurkan."

Dia menggarisbawahi bahwa hangar tempat diparkirkan puluhan F-35 di antara yang menjadi target operasi, yang dia klaim menjadi pukulan telak bagi angkatan udara Israel. Menurut Jabbari, kalangan militer dan intelijen Israel dan Amerika Serikat terkejut atas serangan misil Iran, meski memiliki sistem pertahanan yang canggih.

Jenderal Jabbari menyimpulkan, dengan mengatakan bahwa, saat ini, saat Israel tidak bisa terlibat dalam konflik langsung, mereka mengancam akan menggelar serangan balasan dengan manargetkan fasilitas ekonomi dan militer. Jabbari menegaskan, ancaman itu mengindikasikan sebagai suatu kesalahan perhitungan dari pihak militer Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement