Dia menambahkan, ketika dicek, ibu kos menemukan hal ganjil karena lampu kamar VIS padam dan tampak ada libatan seperti tambang pada kusen pintu. Ketika pintu diketuk, VIS pun tak memberikan respons. Akhirnya pintu belakang kosan VIS didobrak. Mahasiswa Teknik Informatika Unnes semester V itu ditemukan telah gantung diri di kusen pintu kosannya.
Dedi mengatakan, VIS meninggalkan sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya. Demikian bunyi surat tersebut:
"Buat kedua orang tuaku yang kucinta. Aneh sih kalau aku bilang cinta tapi malah bikin musibah dan langsung lari bunuh diri. Terima kasih telah membesarkanku selama 20 tahun. Terima kasih atas cinta kalian yang sangat banyak. Maaf karena membalas kasih sayang kalian dengan cara seperti ini. Untuk orang-orang lain yang mengasihiku seperti Kak Eni (kakak kedua VIS) dan orang-orang lainnya, terima kasih untuk segalanya. Kalian terbaik. Aku doakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karena produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi, jijik, dan marah atau senang. Akhirnya sumber masalah hilang. Tolong benci aku seumur hidup kalian. Maaf bikin kalian malu."
Dedi mengaku tak tahu apa maksud dari isi surat adiknya tersebut. Sebab selama ini hubungan adiknya dengan keluarga baik-baik saja. Namun Dedi mengakui bahwa adiknya memang pribadi tertutup. "Hanya orang tertentu dia bakal ajak bicara," ucapnya.
Sementara di bidang akademik, Dedi menyebut, adiknya juga cukup berprestasi. "IPK dia tinggi 3,85. Masuk Unnes pun jalur undangan. Jadi saya enggak ngerti apa maksud dia bilang kalau dia produk gagal," ucapnya.
Saat ini pihak kepolisian belum merilis keterangan terkait kasus bunuh diri VIS. Humas Unnes pun belum memberikan pernyataan terkait kejadian tersebut.