REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Komjen (Purn) Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto masih tertinggal dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Pasalnya, pasangan calon (paslon) dari jalur perseorangan itu hanya memiliki elektabilitas 5,1 persen dalam survei Poltracking Indonesia yang dirilis pekan lalu.
Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta Kun Wardana Abyoto mengaku tidak mau ambil pusing dengan elektabilitas yang sangat rendah. Dia menganggap, masa kampanye Pilgub DKI Jakarta masih berlangsung sekitar dua bulan lagi. Karena itu, ia menilai, masih cukup waktu untuk memperkenalkan diri kepada warga DKI Jakarta.
"Ini baru mulai kampanye. Kita ada dua bulan di masa kampanye ini, kita akan manfaat seluruh strategi," kata Kun di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Kun mengatakan, pihaknya akan melakukan aksi blusukan setiap hari kepada warga. Blusukan itu tak hanya dilakukan secara tatap muka, melainkan juga secara daring. "Kami akan lakukan terus berbagai kunjungan-kunjungan, khususnya kepada seluruh warga Jakarta dan diharapkan ini bisa meningkatkan elektabilitas kami," ujar Kun.
Dia pun tetap optimistis menatap Pilgub DKI Jakarta 2024. Meski begitu, Kun lebih mengutamakan adab dalam kampanye, sehingga tak akan melakukan aksi saling menjatuhkan dengan paslon lainnya.
Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis Jumat (27/9/2024), paslon M Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas paling tinggi pada Pilgub DKI Jakarta, dengan 47,5 persen. Di posisi kedua, paslon Pramono Anung Wibowo-Rano Karno memiliki elektabilitas 31,5 persen. Terakhir, pasangan Dharma-Kun hanya 5,1 persen.