Ahad 22 Sep 2024 22:07 WIB

Museum Buya Hamka Ditargetkan Mendunia, Bisa Gaet Wisatawan Mancanegara

Pemkab Agam menandatangani kerja sama dengan Yayasan Keluarga Besar Buya Hamka.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Museum Buya Hamka terletak di tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Foto: Istimewa
Museum Buya Hamka terletak di tepian Danau Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM --Bagi para pencinta sejarah Islam dan sastra Indonesia, nama Buya Hamka tentu sudah tidak asing lagi. Ulama besar yang satu ini telah memberikan banyak kontribusi bagi bangsa dan agama.

Untuk mengenang jasa-jasanya, salah satu lokasi yang bisa dikunjungi adalah Museum Kelahiran Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Bupati Agam Andri Warman menargetkan museum kelahiran Buya Hamka terkenal di seluruh dunia sehingga menjadi daya tarik wisatawan mancanegara berkunjung ke daerah itu.

Baca Juga

"Saya ingin museum ini menjadi terkenal di dunia dan banyak wisatawan mancanegara berkunjung, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Andri Warman di Lubuk Basung, Ahad (22/9/2024).

Untuk menyikapi ini, pihaknya telah melakukan penandatanganan kerja sama antara Pemkab Agam dengan Yayasan Keluarga Besar Buya Hamka, Sabtu (21/9/2024).

Penandatanganan kerja sama itu dalam rangka agar orang tertarik dan menunjang museum bisa menjadi terkenal di dunia dan bakal menjadi ikon bagi Agam. Kerja sama itu bakal ditindaklanjuti pada tahun depan dengan membenahi infrastruktur dan fasilitas lainnya.

"Kami sangat mendukung pengembangan itu sehingga museum Buya Hamka menjadi ikon bagi Agam. Mudah-mudahan hasil kerja sama ini bisa terwujud pada tahun depan," kata dia.

Ia mengatakan Pemkab Agam rencananya bakal menjalin kerja sama dengan Pemkot Bukittinggi terkait kunjungan wisatawan. Apabila wisatawan berkunjung ke Bukittinggi, maka harus berkunjung ke objek wisata di Agam terutama museum Buya Hamka.

"Rencana kerja sama terkendala dengan Covid-19 beberapa waktu lalu," katanya.

Sementara Ketua Yayasan Keluarga Buya Hamka Hisyam A Fachri mengatakan kerja sama itu dari berbagai bidang baik pariwisata, infrastruktur, kebudayaan, pendidikan dan lainnya yang berhubungan dengan Buya Hamka. "Hamka terkait dakwah, jalan, karyanya, pariwisata dan lainnya," katanya.

Ia berharap besar dari kerja sama yang dijalin tersebut dan secara moral pihaknya mempunyai tanggung jawab atas nama Hamka. Hamka meninggal dunia pada 1981 dan dua tahun yang lalu yayasan ini dibentuk, sehingga dilakukan kerja sama dengan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement