Selasa 17 Sep 2024 18:07 WIB

Pascakebakaran, Museum Nasional Dibuka Kembali pada 15 Oktober 2024

Kebakaran menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
 Suasana di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023), pascakebakaran hebat.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Suasana di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023), pascakebakaran hebat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu tahun pascakebakaran hebat, Indonesian Heritage Agency (IHA) di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan Museum Nasional Indonesia akan dibuka kembali untuk publik pada 15 Oktober 2024.

"Kami tidak hanya memperbaiki fisik bangunan dan menyelamatkan koleksi, tetapi juga melakukan reimajinasi terhadap bagaimana museum ini dapat berperan lebih besar bagi masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala IHA Ahmad Mahendra di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga

Museum Nasional Indonesia sempat dilanda kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang gedung A pada 16 September 2023. Sehingga Kemendikbudristek melalui IHA terus melakukan revitalisasi dengan melibatkan berbagai penanganan yang komprehensif, dimulai pendataan dampak kerusakan terhadap bangunan dan koleksi.

"Revitalisasi ini bukan sekadar perbaikan infrastruktur, tetapi transformasi yang mendalam, baik secara fisik maupun konseptual, yang menghadirkan museum sebagai ruang interaktif sehingga dapat relevan dengan kebutuhan publik modern," ujar Mahendra.

Dia menjelaskan, seluruh proses revitalisasi dilakukan secara paralel dengan pemindaian serta dokumentasi untuk memastikan konservasi yang akurat. Pendampingan dari tim Tenaga Ahli Cagar Budaya dan Tim Ahli Pemugaran, UNESCO, dan pakar internasional turut memperkuat langkah revitalisasi. Hal itu disertai rangkaian diskusi kelompok terpumpun yang dilakukan secara intensif dengan para ahli.

Beberapa tim ahli yang dilibatkan, yakni dari dalam dan luar negeri seperti tim ahli cagar budaya, tim ahli pemugaran, serta visitasi mitra internasional seperti Jepang, Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat (AS). Mereka dilibatkan guna memastikan kelayakan dan perencanaan revitalisasi yang holistik.

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia juga mencakup transformasi konseptual melalui konsep reimajinasi warisan budaya yang terdiri atas tiga pilar utama yakni reprogramming, redesigning, dan reinvigorating. "Museum Nasional Indonesia diharapkan menjadi lebih dar" sekedar ruang pameran dan menjadi pusat interaksi sosial serta edukasi bagi masyarakat,” ucap Mahendra.

Dia menegaskan, sistem keamanan museum juga telah ditingkatkan secara signifikan. Termasuk, penerapan teknologi terbaru untuk melindungi koleksi museum dari ancaman di masa depan. "Perbaikan fisik museum juga mencakup renovasi ruang pameran dan peningkatan fasilitas pengunjung, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman," kata Mahendra.

Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi menyampaikan, kebakaran yang melanda museum tahun lalu, menjadi pelajaran penting untuk merevitalisasi museum menjadi ruang yang tetap relevan dengan kebutuhan generasi muda bangsa di masa mendatang.

"Kebakaran memang menjadi tantangan besar bagi kami, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen kami dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia. Revitalisasi ini adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan Museum Nasional Indonesia tetap menjadi ruang yang relevan dan inspiratif bagi generasi mendatang," ujar Chandra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement