REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan pelajar dari siswi SMPIT (Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu) Daarul Qolam Jakarta mengunjungi Pusat Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet di Gang 8 Jalan Nusa Indah IV Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (21/9/2024).
Di bawah pimpinan Kepala Sekolah Amalia Nur Saadah bersama tenaga pendidik, kedatangan mereka dalam rangka menambah wawasan dan pemahaman dengan pembelajaran di luar kelas atau (outing activity) mengenai puluhan item pencegah krisis planet yang digagas oleh warga RT 008 RW 04 Kelurahan Malaka Jaya.
Ketua RT 008/RW 04 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, senang inovasi yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya untuk seluruh warga. Khususnya ikut mencegah hilangnya keanekaragaman hayati, mengurangi cepatnya perubahan iklim dan mengurangi polusi dari lingkungan terdekat.
Menurutnya, saat ini RT8 RW4 Malaka Jaya semakin hari dikenal utamanya keberadaan kolam gizi warga yang menjadi pemikat edukasi dan wisata nusantara. Tak hanya itu, manfaat dari banyaknya pengunjung di pusat percontohan pembelajaran pencegah krisis planet Malaka Jaya dalam melestarikan lingkungan juga menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena banyak produk UMKM hasil warga yang tersalurkan.
"Kita akan terus lakukan secara berkelanjutan bagaimana melestarikan lingkungan, menjaga aspek sosial membawa sirkulasi ekonomi kerakyatan secara konsisten," kata Taufiq.
Ia mensosialisasikan 40 minggu menuju masa depan berkelanjutan kepada para siswi. Harapannya semua bisa menjadi penggiat lingkungan yang akan menjaga lingkungan terdekatnya tetap lestari. "Karena kita semua punya hak dan kewajiban yang sama dalam menjaga lingkungan untuk tetap lestari,” ujar founder Media Pembelajaran Pencegah Krisis Planet Malaka Jaya ini.
Kepala Sekolah Amalia Nur Saadah mengaku takjub atas upaya dan semangat warga membangun pusat percontohan pembelajaran pencegah krisis planet yang mendapatkan rekor MUTI dan HAKI dalam memajukan lingkungan, sosial dan ekonomi warga. "Di sinilah tempat kita dapat mencari wawasan dan melihat langsung upaya kontribusi menjaga lingkungan tetap lestari. Upaya kecil dengan tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan penanaman pohon akan dilakukan di lingkungan sekolah," ujarnya.
Amalia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menerima para siswi outing class bertema lingkungan hidup. "Menginspirasi semua pihak dan sekolah yang ada di sekitar. Sangat luar biasa capaian warga di sini," kata dia.