Kamis 19 Sep 2024 08:57 WIB

Mengenal Gerakan 'Siap Darling' yang Menghijaukan Kawasan Candi

Siap Darling merupakan salah satu gerakan berbasis digital untuk generasi muda.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara saat konferensi pers peluncuran web series
Foto: Bayu Adji/Republika
Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara saat konferensi pers peluncuran web series "Kami Memohon" di kawasan GWK, Bali, Rabu (18/9/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) telah meluncurkan gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) sejak lima tahun silam. Gerakan yang melibatkan mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia itu disebut telah melakukan penanaman pohon di sejumlah kawasan candi.

Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan, Siap Darling merupakan salah satu gerakan berbasis digital untuk generasi muda yang melalui kanal-kanalnya dilakukan berbagai aktivasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan gerakan itu adalah penanaman dan juga menghijaukan situs-situs candi dan bangunan bersejarah Indonesia.

Baca Juga

"Daring Squad, demikian kami menyebutnya, telah menanam lebih dari 100 ribu pohon dan semak berbunga di 10 kawasan candi dan 12 candi di Jawa dan Sumatra," kata dia di kawasan GWK, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (18/9/2024).

Ia menyebutkan, pada tahun lalu, gerakan Siap Darling telah melakukan penanaman pohon di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Provinsi Jambi. Sementara pada tahun ini, gerakan itu melakukan penanaman pohon di KCBN Trowulan, Jawa Timur.

Menurut Mutiara, penanaman pohon di kawasan candi itu dilakukan tak lain untuk mempercantik bangunan bersejarah tersebut. Sebab, kerindangan pohon di sebuah kawasan tentu akan memancing minat wisatawan untuk datang.

"Kami membayangkan bagaimana indahnya apabila pergi ke suatu negara, kemudian bangunan bersejarah itu rindang, banyak pohon dan bunga, pasti akan banyak yang suka. Ini akan baik sekali," ujar dia.

Kendati demikian, ia menilai, penanaman pohon di sekitar kawasan candi tak bisa dilakukan sembarangan. Pasalnya, pohon yang ditanam harus merupakan jenis tumbuhan endemik yang tidak berpotensi merusak struktur candi.

"Memang untuk kawasan candi, kami sudah berkoordinasi dengan Badan Pelestarian Kebudayaan, hanya pohon tertentu yang bisa ditanam, dan kebanyakan pohon langka. Kami melakukan pembibitan sendiri," kata dia.

Mutiara mengatakan, hingga saat ini telah lebih dari 10.500 mahasiswa yang terlibat dalam gerakan Siap Darling. Ia menyebutkan, ribuan mahasiswa itu tersebar di 250 kampus dan 170 kota dan kabupaten, mulai dari Jawa, Bali, Lombok, Sumatra, hingga Madura.

"Mereka ini bukan hanya menanam, tapi juga membersihkan sungai dan sebagainya. Mereka sangat menyukai gerakan penghijauan," kata dia.

Diketahui, sejak dibentuk pada 1979, BLDF telah menanam lebih dari 2,3 juta pohon dengan potensi serapan karbon 28,5 ton per pohon per tahun. Penanaman itu dilakukan di sepanjang lebih dari 3,300 km di Jalur Pantura, Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, dan masih tetap berlanjut hingga saat ini.

Selain itu, BLDF juga melakukan penanaman mangrove di sepanjang pesisir pantai utara, selatan, Jawa Tengah, serta Bali. Total, sudah lebih dari 1,1 juta bibit mangrove telah tertanam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement