REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang diakibatkan gempa bumi magnitudo 5,1 di Sukabumi, Ahad (15/9/2024) sore. BPBD sampai saat ini masih terus melakukan pendataan dan asesmen.
"Sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan," ucap Kabid Penyelamatan BPBD Jabar Bambang Imanudin saat dikonfirmasi, Senin (16/9/2024).
Pascagempa, ia menuturkan, petugas BPBD bergerak ke lapangan menyisir lokasi-lokasi pemukiman masyarakat. Ia menuturkan, tidak didapati laporan kerusakan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik magnitudo 5,1 terjadi di wilayah Pantai Selatan Sukabumi, Ahad (15/9/2024) sore. Titik gempa berada di wilayah laut pada jarak 94 kilometer arah barat daya Kabupaten Sukabumi pada kedalaman 65 kilometer.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo magnitudo 5,1," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.
Rahayu mengatakan, gempa bumi yang terjadi akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Australia atau intra slab. Selain itu gempa bumi menunjukan pergerakan geser naik.
Ia menyebut gempa bumi dirasakan di wilayah Sukabumi hingga ke daerah Cimahi, Lembang, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.