Selasa 10 Sep 2024 16:20 WIB

Bisa Jadi Pengganti Susu Sapi untuk Program Makan Gizi Gratis Prabowo, Ini Fakta Susu Ikan

Susu ikan memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan susu sapi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Fanta First Voters membagikan susu kepada warga di Kawasan Sarinah, Jakarta, Jumat (29/12/2023). Kegiatan pembagian susu ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo-Gibran.
Foto: Republika/Prayogi
Fanta First Voters membagikan susu kepada warga di Kawasan Sarinah, Jakarta, Jumat (29/12/2023). Kegiatan pembagian susu ini merupakan bagian dari program kampanye pasangan nomor urut 2 yaitu Prabowo-Gibran.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Susu ikan saat ini sedang viral karena dikaitkan dengan program Susu Gratis yang dipromosikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Banyak yang merasa penasaran karena susu yang selama ini dikenal luas masyarakat adalah susu sapi.

Susu ikan diluncurkan dalam kegiatan 'Merdeka Protein' oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, di Pabrik HPI Plant Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Peluncuran susu ikan itu merupakan hasil kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM). Susu ikan diluncurkan sebagai aksi nyata mendorong hilirisasi produk perikanan. 

Produk inovasi tersebut berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern hingga menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) sebagai bahan baku susu ikan.

CEO Berikan Teknologi Indonesia, Yogie Arry, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, banyak kalangan yang merasa penasaran dengan susu ikan.

"Dua hari ini ramai tentang narasi susu ikan, banyak yang ingin tahu, karena ini produk baru yang inovatif," ujar Yogie kepada Republika, Selasa (10/9/2024).

Yogie menjelaskan, susu ikan memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan susu sapi. Di antaranya, susu ikan bersumber dari ikan lokal yang ditangkap oleh para nelayan dari perairan Indonesia. ‘’Jadi tidak impor, low ekonomi,’’ tukas Yogie.

Yogie menjelaskan, saat ikan hasil tangkapan ‘tidak ada harganya’, nelayan biasanya membuang lagi ikan tersebut ke laut. Namun dengan adanya produksi susu ikan, maka pihaknya memberikan jaminan pasar kepada nelayan untuk menyerap ikan hasil tangkapan mereka.

"Jadi ini upaya membangun kemandirian protein lokal,’’ ucapnya.

Yogie menambahkan, kelebihan lain dari susu ikan adalah bebas laktosa. Karenanya, susu ikan bisa dikonsumsi oleh masyarakat yang mengalami intoleransi laktosa atau tidak bisa mencerna laktosa dalam tubuhnya.

"Nah, susu ikan jadi alternatif bagi orang yang tidak bisa minum susu sapi karena mengalami lactose intolerant," kata Yogie.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement