Kamis 05 Sep 2024 14:45 WIB

Jakpro Sampaikan LRT Veledrom-Manggarai Uji Lintasan pada September

Pembangunan LRT Jakarta fase 1B menghubungkan Velodrome ke Stasiun Manggarai.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai di Jakarta, Senin (5/8/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai di Jakarta, Senin (5/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan, LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus 2024, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September ini. Jakpro optimistis, jadwal itu bisa terlaksana dengan baik.

"Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26,64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Baca: ASEAN Pasok 12 Persen Bahan Bakar Global untuk Boeing

Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Nantinya Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome.

"Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata Iwan.

Menurut dia, pengerjaan proyek LRT Jakarta, seperti pemasangan pagar, pemindahan utilitas, dan relokasi pohon, sudah hampir selesai. Hingga saat ini, Jakpro telah dilakukan pemotongan dan relokasi 616 pohon dari target 662 pohon.

Baca: Jabat Komandan Rumkital Marinir Cilandak, Cobra Pilih Perbaiki Toilet 

Sementara pekerjaan utama seperti pengeboran tiang bor pondasi, penempatan tiang bor pondasi masih terus dipercepat untuk jalur LRT sepanjang 6,4 kilometer tersebut. "Total terdapat 612 titik tiang bor pondasi (borepile) yang sudah ditempatkan serta 61 titik tapak pondasi (pilecap) yang sudah terpasang," ucap Iwan.

Sementara itu, pekerjaan utama lainnya seperti penempatan balok jembatan, baik yang terbuat dari beton maupun baja, plat lantai (slab), serta pengecoran struktur pembatas (parapet) juga terus berlangsung. Menurut Iwan, balok jembatan merupakan struktur utama pendukung rel kereta.

Satu span atau bentang di antara dua tiang kolom penyangga jembatan atau pier, akan terdiri dari dua balok jembatan. Nantinya, kata Iwan, kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diafragma.

"Setelah itu, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduk (jembatan) maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan atau test track pada akhir September 2024," katanya.

Iwan menjelaskan, proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome-Pramuka dan zona Pramuka-Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.

"Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata Iwan.

Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir mengatakan, pengerjaan konstruksi LRT Jakarta fase 1B Velodrome-Manggarai akan berlangsung selama 36 bulan. Jalur sepanjang 6,4 kilometer itu terdiri lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.

"Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80 ribu penumpang per hari secara bertahap," kata Dian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement